Al-mu’tamadi berfikir bahwa tidak ada jalan lain selain membunuh Imam Hasan Askari as, kemudian ia mengutus seseorang untuk meracuni Imam as dan tepat pada tengah malam tanggal 8 Rab’ul Awal tahun 160 H Imam Askari as mereguk kesyhahidan.
Shabestan News Agency, dalam sejarah disebutkan bahwa Imam Hasan Askari as mengalami pengasingan di bawah kontrol penguasa zaman itu, seperti yang disebutkan Syaikh Thusi dalam kitab “Al-Ghaibah” bahwasanya saat Imam Hasan Askari as berada di Samara.
Beliau as harus selalu mengabarkan keberadaannya kepada penguasa, dan disebutkan bahwa setiap hari Senin dan Kamis Imam as terpaksa datang ke “darulkhilafah” dan memberitahukan kehadiran beliau kepada para penguasa.
Pada masa pemerintahan Al-mu’tamid, Imam Hasa Askari as berada pada masa yang sangat sulit. Saat waktu kelahiran Imam Mahdi afs, Al-mu’tamadi mengalami ketakutan, oleh karena itu ia terus mengawasi rumah Imam Hasan Askari as, Al-mu’tamadi berfikir bahwa tidak ada jalan lain selain membunuh Imam Hasan Askari as, kemudian ia mengutus seseorang untuk meracuni Imam as dan tepat pada tengah malam tanggal 8 Rab’ul Awal tahun 160 H Imam Askari as mereguk kesyhahidan.
Saat itu Imam Zaman afs yang memimpin shalat jenazah Imam Hasan Askari as, dan untuk menghindari serangan orang-orang suruhan penguasa yang diperintahkan untuk menangkapnya lantas Imam as pergi pergi sardab yang merupakan tempat ibadah para datuknya dan kemudian mengalami kegaiban.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar