Melalui surel ini saya mencoba untuk menjelaskan isu yang ditimpakan kepada saya.
Dengan rendah hati saya mengakui kesalahan saya dan memohon maaf yang sebesar-besarnya atas masalah transkrip nilai dan foto wisuda sebagaimana yang dikatakan oleh Dosen Fauziah di akun twitternya.
Namun jika dikatakan bahwa saya DO dari kampus FEUI, sejujur-jujurnya, saya dan keluarga tidak pernah menerima surat yang mengatakan saya dikeluarkan dari kampus, di semester 3 itu. Kejadian pada waktu itu seperti mengambang, dan memang saya memutuskan untuk pindah ke kampus UM di Malaysia sebagai freshmen, karena lulus seleksi admission UM.
Saya tidak pernah menggunakan transkrip UI sebagai syarat masuk ke UM, saya memang pernah menggunakan transkrip UI ditahun kedua saya di UM untuk memindahkan beberapa SKS dari UI ke UM, namun UM tidak menerimanya. Sehingga dapat saya katakan semua mata kuliah yang saya ambil di UM adalah murni mata kuliah UM dan dari kampus Korea, tempat saya dikirim pertukaran pelajar (student exchange) tahun 2015.
Kemudian, tuduhan yang mengatakan bahwa saya menggunakan ijazah UI, sekarang sedang bekerja di salah satu bank, dan juga sedang S2 adalah TIDAK BENAR. Saya masih ditahun akhir dan menunggu wisuda di UM.
Seterusnya, segala pencapaian saya di Malaysia termasuk sebagai peraih Anugerah Tokoh Siswa (Mahasiswa Berprestasi Nasional) 2016/2017 untuk International Students dan CoCurriculum Excellence Award adalah murni usaha saya dan bukan rekayasa.
Tuduhan seterusnya mengenai bachelor thesis/skripsi saya yang mencatut nama dosen untuk memudahkan saya atau tuduhan lainnya adalah TIDAK BENAR. Hal ini boleh dikroscek kepada thesis advisor saya di Malaysia.
Alasan saya memberanikan diri untuk mengambil foto wisuda di UI adalah karena saya tidak ingin mengecewakan orang tua saya, terutama ibu saya yang sedang berjuang melawan kanker. Sedari awal saya tidak tega untuk jujur kepada ibu saya serta pihak lainnya bahwa saya pindah dan mengesankan bahwa saya menjalani program dual degree di UI/UM.
Walau bagaimanapun, beberapa orang teman saya baik di UI dan UM memang telah mengetahui kepindahan saya ke UM sebelum kasus ini diangkat.
Saya menyadari bahwa ini sepenuhnya adalah kesalahan saya dan saya berkomitmen kepada Tuhan, diri saya, dan semua pihak untuk tidak mengulangi perbuatan ini di masa depan serta meninggalkan semua hal berbau UI dan fokus pada institusi saya sekarang.
Saya juga sudah mengkonfirmasi dan klarifikasi kepada pihak Ibu Fauziah di FE dan pihak kampus saya di UM. UM juga sekarang sedang meneliti perkara ini.
Secara dewasa saya memohon maaf atas isu ini, namun saya menyayangkan tindakan dosen Fauziah yang mengangkat masalah ini ke media sosial sehingga menyebabkan banyak spekulasi tidak valid mengenai diri saya, terutama orang-orang yang tidak mengenali saya atau yang tidak suka dengan saya.
Saya sangat berharap semua pihak agar memaklumi klarifikasi ini dan bekerja sama untuk tidak menimbulkan isu miring mengenai diri saya.
Klarifikasi ini saya buat ikhlas dan tanpa paksaan.
Kasus dia di Malaysia sudah diselidiki sejak lama, keputusan di sana ga ada hubungannya dg twit saya.— Fauziah Zen (@fauherklots) 24 November 2017
Twit saya tak menyebut nama. Terus ada yg merasa 😁
Njir nelusurin sendiri ni si krimi krimi sang sociopath dan... oops 🤐 he really got that amazing skill of editing, my hat goes off 👏 pic.twitter.com/kKJSuy60nK— AG (@agasatria) 23 November 2017
(Kumparan/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar