Seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Fauziah Zen mengungkapkan kebohongan yang dilakukan oleh seorang pemuda yang pernah menjadi mahasiswa di FEB UI. Dia mengungkapkan kebohongan sang pemuda melalui cuitan di akun twitternya @fauherklots pada 21 November 2017.
Cuitannya tersebut banyak di-retweet hingga menjadi viral. Dalam cuitannya, Fauziah menyebut sosok pemuda tersebut sebagai 'Krimi'.
“Kemarin saya buka LinkedIn dan FB yang bersangkutan. Keren bos. Mahasiswa berprestasi di sana (Malaysia). Aktivis. Sekarang kerja di bank sana. Berteman dengan beberapa dosen dan staf admin kampus (UI) kita. He has been very detailed in his plot. Tadinya kukira dia hidup di dunia parallel,” tulis Fauziah.
Dalam cuitannya yang dibuat beberapa bagian, Fauziah menceritakan bagaimana si Krimi di DO dari UI lalu Krimi mengikuti program student exchange selama satu semester di salah satu universitas top yang ada di Malaysia. Dia kemudian diduga melamar sebagai mahasiswa di universitas tersebut dan diterima. Padahal jelas-jelas dia sudah di-DO dari kampus pertama. Fauziah menyebut Krimi ternyata memalsukan dokumen. Salah satunya transkrip nilai.
Berikut cerita lengkap Krimi yang dikicaukan oleh pemilik akun Twitter @fauherklots:
“Sambil menunggu boarding, wa mau cerita tentang seorang yang "istimewa". Sebut saja namanya Krimi. Mantan mahasiswa kami, angkatan 201x. Krimi ini mahasiwa yang ramah, aktif, pintar bicara. Jadi cukup menonjol di kelas. Masalah muncul pada saat ujian. Masih semester 1.
Yang bersangkutan mengatakan bahwa sebagian halaman lembar jawabannya tak sengaja terbawa pulang. Sehingga dia mengumpulkan bagian tersebut kemudian. Come on... Trik ini kadang ditemukan pada beberapa mahasiwa madesu. Mereka perbaiki lembar jawaban tersebut untuk mendapat nilai bagus.
Dalam dunia pendidikan, kecurangan akademis adalah big NO. Mau jenius pun, nggak ada artinya kalo nggak punya integritas. Karena itu Fakultas sangat ketat dengan hal seperti ini. Setelah diinterograsi, yang bersangkutan kukuh pada pernyataannya bahwa dia jujur. Wokeh.... Tapi ini masih awal cerita.
Semester kedua, Krimi kembali melakukan kecurangan akademik saat ujian. Mencontek dan menipu lagi dengan trik dia. Mulai sadar kalo dia luar biasa kan?
Saat diinterograsi oleh dosen, Krimi bisa memaintain wajah tenang, senyum, dan bertahan dengan pendapatnya. Bahkan ketika kecurangannya jelas-jelas bisa dibuktikan! Biasanya mahasiwa akan terlihat nervous, tapi Krimi tak sedikitpun. Tersenyum tenang.
Bagian selanjutnya bisa ditebak: yan bersangkutan mendapat nilai F (failed) untuk semua matkul (mata kuliah) semester 2 dan dikeluarkan dari universitas. Selesai...Eh ternyata belum...
Ternyata kemudian pada semester 3, Krimi mengikuti student exchange ke negara jiran. Universitas top di sana. How could be? Lah dia bukan student lagi kok...
But it happened. Dia ikut student exchange selama satu semester di sana... Selesai? Belum.
Setelah itu, somehow dia apply menjadi student di univ tersebut dan diterima! Bukan sebagai freshman, tapi lanjut dari UIKok bisa? Sabar. Sebenarnya kita nggak ngikutin lagi perjalanan anak ini, sampai suatu ketika... Fakultas menerima surat permohonan konfirmasi dari pasca sarjana univ negara jiran tersebut...
Rupanya setelah lulus S1 di sana, Krimi pengen lanjut S2 di univ yang sama. Luar binasa ya... As part of the procedures, pihak sana kirim imel konfirmasi ke kami karena.. karena?Karena Krimi ini dianggap lulusan S1 kita! Lho, kan DO sejak lama, bahkan semester 2 pun tak lulus. Ternyata yan bersangkutan memalsukan dokumen.
Ada dokumen transkrip lengkap dengan nilai A bertaburan bagai bintang di langit. Ada ijazah karena ngakunya double degree. Bahkan... Ada foto Krimi wisuda (pakai toga) bersama orangtuanya.
Mengingatkan pada film Catch Me If You Can... Well.. Now you know why I named him Krimi.
Masyarakat dunia maya pun langsung heboh di Twitter dan turut bberkomentar soal cerita Krimi, mahasiswa UI yang di-DO dan melakukan kecurangan dokumen untuk kuliah di Malaysia ini. “Ini persis seperti kisah Mike Ross dalam serial Suits yang berhasil mengelabui Harvey Specter di Law Firm ternama," tulis pemilik akun Twitter @Gomf_.
1. Sambil menunggu boarding, wa mau cerita ttg seorang yg "istimewa". Sebut saja namanya Krimi.— Fauziah Zen (@fauherklots) 21 November 2017
Mantan mahasiswa kami, angkatan 201x.
(Cirpstory/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar