Rasulullah saww bersabda “sebaik-baiknya ibadah ialah mengingat mati,” atau dalam hadits lainnya disebutkan “sebaik-baiknya ibadah ialah Intizhar Imam Zaman afs.”
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian dalam bukunya “Intizhar dalam prespektif awam, alim dan Irfani.” Dijelaskanya, pada hakikatnya Intizhar iaalah mafhum insani dan irfani yang berkenaan dengan semua manusia yang hidup di dunia ini.
Saat kita membaca hadits dari nabi saww yang menjelaskan bahwa dunia adalah penjara bagi orang-orang mukmin. Maka kita harus menyimpulkan bahwa di dunia ini kita adalah tahanan di penjara dunia ini dan dengan demikian adalah hal yang fitrah jika kita seperti tahanan yang lainnya yang mereka sedang menanti datangnya masa terakhir hukuman mereka dan kemudian kita dapat bebas dari penajra dunia ini.
Dalam buku tersebut, pakar masalah mahdawiyat ini juga menuturkan, dalam sebuah riwayatnya Rasulullah saww bersabda “sebaik-baiknya ibadah ialah mengingat mati,” atau dalam hadits lainnya disebutkan “sebaik-baiknya ibadah ialah Intizhar Imam Zaman afs.”
Penanti Imam Zaman afs yang hakiki adalah bagaikan mujahid di jalan Allah dan mujahid agama Islam yang mengkhawatirkan agamanya, penanti yang hakiki adalah orang-orang yang memiliki semangat terhadap agamanya, terangnya.
terdapat banyak riwayat yang menjelaskan makna hakiki Intizhar Imam Zaman afs, salah satu di antara riwayat tersebut ialah riwayat dari Abu Bashir yang menukil dari Imam Shadiq as yang mengatakan “persiapkanlah diri kalian untuk kemunculan Al-Qaim walaupun hanya dengan sebuah anak panah.”
Berdasarkan riwayat tersebut dapat disimpulkan bahwa barang siapa yang ingin menjadi penanti hakiki wujudnya Imam Zaman afs, maka ia harus mempersiapkan dirinya meskipun hanya dengan sebuah anak panah.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar