Setelah dilantik menjadi raja, Pangeran Muhammad bin Salman akan memusatkan perhatian terhadap Iran.
Kalau tidak aral melintang, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz akan turun takhta pekan depan. Dia bakal menyerahkan kekuasaan kepada anak kesayangannya, Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman.
Seorang sumber dalam keluarga kerajaan mengungkapkan kepada DailyMail.com, langkah itu merupakan tahap akhir dari pangeran berumur 32 tahun tersebut dalam upaya menjadi penguasa negara Kabah, setelah awal bulan ini menangkapi ratusan pangeran, pejabat, dan konglomerat dengan dalih korupsi.
Sumber itu bilang Raja Salman akan tetap melanjutkan tugasnya sebagai pemimpin seremonial.
"Kecuali ada sesuatu dramatis terjadi, Raja Salman bakal mengumumkan penunjukan Pangeran Muhammad bin Salman sebagai raja Arab Saudi minggu depan," katanya. "Raja Salman akan tetap bergelar Pelindung Dua Kota Suci."
Sumber tingkat tinggi ini bilang setelah dilantik menjadi raja, Pangeran Muhammad bin Salman bakal mulai memusatkan perhatian terhadap Iran, musuh bebuyutan Saudi dalam berebut pengaruh di Timur Tengah.
Dia menambahkan Pangeran Muhammad bin Salman juga akan meminta bantuan militer Israel buat menumpas Hizbullah, milisi Syiah sokongan Iran di Libanon.
Menurut dia, fokus terhadap Iran dan Hizbullah ini bertentangan dengan saran para pangeran senior.
"MBS (Muhammad bin Salman) tidak mampu memerangi Hizbullah tanpa bantuan Israel," ujar sumber tersebut. "Rencana B adalah menghadapi Hizbullah di Suriah."
Dalam wawancara khusus dengan sebuah media Arab Saudi, panglima angkatan bersenjata Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot menyatakan siap membantu Arab Saudi menghadapi Iran. "Banyak kepentingan sama antara kami (Israel dan Saudi)," tuturnya.
(
Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Foto: Arab News)
Kalau tidak aral melintang, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz akan turun takhta pekan depan. Dia bakal menyerahkan kekuasaan kepada anak kesayangannya, Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman.
Seorang sumber dalam keluarga kerajaan mengungkapkan kepada DailyMail.com, langkah itu merupakan tahap akhir dari pangeran berumur 32 tahun tersebut dalam upaya menjadi penguasa negara Kabah, setelah awal bulan ini menangkapi ratusan pangeran, pejabat, dan konglomerat dengan dalih korupsi.
Sumber itu bilang Raja Salman akan tetap melanjutkan tugasnya sebagai pemimpin seremonial.
"Kecuali ada sesuatu dramatis terjadi, Raja Salman bakal mengumumkan penunjukan Pangeran Muhammad bin Salman sebagai raja Arab Saudi minggu depan," katanya. "Raja Salman akan tetap bergelar Pelindung Dua Kota Suci."
Sumber tingkat tinggi ini bilang setelah dilantik menjadi raja, Pangeran Muhammad bin Salman bakal mulai memusatkan perhatian terhadap Iran, musuh bebuyutan Saudi dalam berebut pengaruh di Timur Tengah.
Dia menambahkan Pangeran Muhammad bin Salman juga akan meminta bantuan militer Israel buat menumpas Hizbullah, milisi Syiah sokongan Iran di Libanon.
Menurut dia, fokus terhadap Iran dan Hizbullah ini bertentangan dengan saran para pangeran senior.
"MBS (Muhammad bin Salman) tidak mampu memerangi Hizbullah tanpa bantuan Israel," ujar sumber tersebut. "Rencana B adalah menghadapi Hizbullah di Suriah."
Dalam wawancara khusus dengan sebuah media Arab Saudi, panglima angkatan bersenjata Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot menyatakan siap membantu Arab Saudi menghadapi Iran. "Banyak kepentingan sama antara kami (Israel dan Saudi)," tuturnya.
(
Posting Komentar