Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Serangan Terhadap Umat Islam di Amerika Meningkat, Melebihi di Tahun 2001

Serangan Terhadap Umat Islam di Amerika Meningkat, Melebihi di Tahun 2001

Written By Unknown on Sabtu, 25 November 2017 | November 25, 2017


Jumlah serangan fisik terhadap umat Islam di Amerika Serikat meningkat secara signifikan antara tahun 2015 dan 2016, hingga melampaui titik puncak yang pernah dicapai pada tahun 2001, tahun ketika serangan 11 September. Hal ini dipaparkan oleh sebuah lembaga analisis bernama Pew Research Center, dalam laporannya tentang statistik kejahatan kebencian terhadap Muslim, yang digali dari data FBI. Pada tahun 2016, ada 127 korban yang dilaporkan mengalami serangan yang parah ataupun sederhana, dibandingkan dengan jumlah 91 korban pada tahun sebelumnya dan 93 korban pada tahun 2001.

Tapi serangan fisik bukan satu-satunya bentuk kejahatan rasial yang dilakukan terhadap umat Islam dan kelompok agama lainnya. Yang paling umum adalah intimidasi, yang didefinisikan sebagai rasa takut yang wajar terhadap kerusakan fisik. Intimidasi anti-Muslim juga meningkat pada tahun 2016, dengan 144 korban yang dilaporkan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 120 korban.

Angka-angka ini masih kalah jauh jumlahnya dibanding tahun 2001, dimana terdapat 296 korban intimidasi anti-Muslim. Beberapa jenis kejahatan dengan cara merusak atau menghancurkan harta benda umat Islam, termasuk vandalisme, juga telah meningkat, dari 70 kasus pada tahun 2015 menjadi 92 kasus pada tahun 2016.

Secara keseluruhan, ada 307 insiden kejahatan karena sentimen kebencian terhadap Muslim pada tahun 2016, atau mengalami kenaikan 19% dari tahun sebelumnya. Meningkatnya kasus kejahatan kebencian ini didahului oleh peningkatan tajam pada tahun 2015, ketika jumlah total insiden anti-Muslim meningkat 67%, dari 154 kasus yang terjadi pada tahun 2014 menjadi 257 kasus pada tahun 2015.


Seperti tahun-tahun sebelumnya, dari semua jenis insiden kejahatan kebencian terhadap kelompok agama, mayoritas menargetkan orang Yahudi. Pada 2016, ada 684 insiden kejahatan anti-Yahudi, menandai sedikit peningkatan dari tahun 664 di tahun 2015. Sebagai perbandingan, pada tahun 2016, ada 62 kejahatan kebencian terhadap orang-orang Katolik dan 15 terhadap orang-orang Protestan.

Di tengah meningkatnya insiden kejahatan kebencian baru-baru ini, kebanyakan Muslim di AS mengatakan bahwa komunitas mereka menghadapi diskriminasi. Dalam survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada awal 2017, tiga perempat orang dewasa Muslim Amerika (75%) mengatakan bahwa ada banyak diskriminasi terhadap umat Islam di AS, sebuah pandangan yang diikuti oleh hampir tujuh dari sepuluh orang dewasa di masyarakat umum (69%).

Selain itu, setengah dari orang dewasa Muslim A.S. (50%) mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi lebih sulit untuk menjadi seorang Muslim di AS, dengan 10% dari kelompok ini menghubungkan ini dengan diskriminasi, rasisme dan prasangka. Secara umum, hampir seperempat orang dewasa Muslim AS (23%) melihat diskriminasi, rasisme atau prasangka sebagai masalah terpenting yang dihadapi umat Muslim Amerika saat ini.

FBI mengumpulkan data kejahatan kebencian dari sekitar 15.000 agen penegak hukum yang berpartisipasi secara sukarela, yang berarti statistik tahunan kemungkinan hanya menghitung jumlah kejahatan kebencian di tahun tertentu. Namun, laporan tersebut adalah alat yang berguna untuk membandingkan kejahatan kebencian sepanjang waktu dan melacak jumlah minimum kejahatan yang telah terjadi pada tahun tertentu.

(Pewresearch/Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: