Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Amerika Telah Menguasai Hampir 70% Kekayaan Dunia Sejak 2012

Amerika Telah Menguasai Hampir 70% Kekayaan Dunia Sejak 2012

Written By Unknown on Jumat, 15 Desember 2017 | Desember 15, 2017


Tidak mengherankan bila para pemuda di Timur Tengah dan Afrika akan menaruh kebencian terhadap sebuah negara yang mengambil sebagian besar kekayaan – terutama mengingat daerah-daerah yang paling bermasalah di dunia telah kehilangan kekayaan secara bersama antara tahun 2012 sampai 2017.

Amerika yang menjadi super kaya mengambil hasil tidak hanya dari negara mereka sendiri, tetapi dari seluruh dunia. Data dari Global Wealth Databook 2017 (Buku Data Kekayaan Global 2017) (GWD: Tabel 2-4) dan berbagai laporan perang menjelaskan mengapa AS tidak mempedulikan orang-orang di luar perbatasannya.

Dari tahun 2012 sampai 2017, kekayaan global meningkat sebesar $ 37,7 triliun, dan kekayaan AS meningkat sebesar $ 26 triliun. Jadi, sebagian besar karena pasar saham yang melonjak, negara kita mengambil hampir 70 persen dari keseluruhan kekayaan global selama lima tahun terakhir. Berdasarkan pangsa dominan kekayaan AS, 10% orang terkaya di Amerika – kurang dari 1% populasi orang dewasa dunia – mempunyai kekayaan separuh kekayaan di seluruh dunia dalam lima tahun terakhir.


Kekayaan di Timur Tengah Merosot

Tidak mengherankan bila para pemuda di Timur Tengah dan Afrika akan menaruh kebencian terhadap sebuah negara yang mengambil sebagian besar kekayaan mereka -terutama mengingat daerah-daerah yang paling bermasalah di dunia- telah kehilangan kekayaan secara bersama antara tahun 2012 dan 2017.

Meskipun GWD memiliki data terbatas tentang masing-masing negara di Timur Tengah dan Afrika, namun beberapa diantaranya cukup data. Kekayaan telah jatuh di Suriah, Iran dan Yaman. Sementara kekayaan negara-negara di seluruh Afrika telah turun hampir setengahnya. Tingkat kekayaan hancur di wilayah dunia dimana AS berperang.


AS membombardir Bangsa yang Bukan Ancaman Teroris

Sebuah ledakan hebat membuat Basim terjaga, dan dia bisa melihat langit malam melalui lubang besar di rumahnya di Irak yang dibom AS. “Mayada!” teriaknya memanggil istrinya. Tidak ada jawaban darinya, ataupun dari putrinya, Tuqa …. Di rumah sakit beberapa hari kemudian, Basim melihat gambar tersenyum dari seorang istri dan anak perempuan yang tidak akan pernah dia lihat lagi, dan mulai terisak sedih.

Orang akan berpikir bahwa sebuah negara yang memonopoli kekayaan baru di dunia akan menghindari sikap tak peduli pada korban ketidakadilan. Tapi justru sebaliknya. AS menjatuhkan ribuan bom di tujuh negara Timur Tengah dan Afrika pada tahun 2016. Perkiraan kematian warga sipil oleh kelompok pemantau independen melampaui angka Pentagon secara keseluruhan dengan selisih yang begitu banyak.

Bagi penduduk Yaman yang hampir putus asa, serangan oleh Arab Saudi berlanjut dengan siplai senjata dari Amerika, menggunakan data penargetan Amerika, dan dilakukan dengan jet tempur Amerika. Fasilitas umum dan air bersih telah hancur. Suplai kebutuhan telah terputus. Rumah sakit telah dibom, dan epidemi kolera mewabah di luar kendali.


Di Afrika , Pentagon terlibat dalam sekitar 100 misi di 20 negara Afrika. Itu termasuk Somalia, yang telah menjadi sasaran gelombang pemboman baru AS pada 2017, meskipun negara tersebut adalah salah satu negara bagian Timur Tengah yang “bukan risiko terorisme yang serius,” menurut Cato Institute.

Kampanye pemboman di Somalia dilancarkan tanpa debat publik atau otorisasi Kongres. Sejak tahun 2001, Otorisasi untuk Penggunaan Undang-Undang Militer telah digunakan untuk membenarkan serangan mematikan terhadap musuh potensial yang baru diduga berbahaya, dengan cara mengambil tindakan agresif terhadap negara yang mungkin telah “merencanakan, memberi wewenang, melakukan, atau membantu serangan teroris 9/11.”


Perang menjadi Mesin Uang

Kepentingan uang yang besar telah mengubah Amerika menjadi mesin keuangan, mengumpulkan kekayaan lebih banyak dan lebih banyak pajak yang ditarik, serta menggunakan media untuk menakut-nakuti rakyat AS dengan ancaman teroris yang dibesar-besarkan. Pada saat yang sama, orang Amerika dicuci otaknya untuk percaya bahwa AS akan selalu berperang untuk kebebasan. Tapi ‘kebebasan’ telah menjadi konsep terdistorsi di negara AS sendiri yang semakin sulit di dapat.

Baca: https://www.commondreams.org/views/2017/12/11/why-do-they-hate-us-america-has-taken-nearly-70-worlds-wealth-gains-2012

(Common-Dreams/Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: