CAR menyatakan sekitar 90 persenjataan digunakan ISIS merupakan buatan Cina, Rusia, dan Eropa Timur.
Persenjataan dimiliki milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) ternyata berasal dari Amerika dan Arab Saudi. Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian lapangan di Irak dan Suriah selama tiga tahun dilakukan Conflict Armament Research (CAR).
CAR melansir hasil risetnya kemarin. CAR menganalisa lebih dari 40 ribu item ditemukan di medan tempur, termasuk persenjataan, amunisi, dan bahan-bahan baku bisa dipakai untuk membuat bom. Beberapa item diperoleh ISIS dengan cara berpindah aliansi di kalangan pemberontak Suriah.
Riset itu menyebutkan kebanyakan persenjataan ISIS dari hasil jarahan pada tentara Irak dan Suriah. Namun ada juga persenjataan berasal dari negara lain terlibat dalam pemberontakan untuk menggulingkan Presiden Suriah basyar al-Assad.
"Irak dan Suriah menemukan pasukan ISIS memakai sangat banyak persenjataan dari negara-negara, seperti Arab Saudi dan Amerika Serikat, buat menghadapi koalisi pasukan internasional anti-ISIS didukung kedua negara itu," kata CAR.
CAR menyatakan sekitar 90 persenjataan digunakan ISIS merupakan buatan Cina, Rusia, dan Eropa Timur.
Irak Sabtu pekan lalu mengumumkan kemenangan atas perang terhadap ISIS.
(Al-Jazeera/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Milisi ISIS. (Foto: Dabiq/Global Look Press)
Persenjataan dimiliki milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) ternyata berasal dari Amerika dan Arab Saudi. Kesimpulan ini merupakan hasil penelitian lapangan di Irak dan Suriah selama tiga tahun dilakukan Conflict Armament Research (CAR).
CAR melansir hasil risetnya kemarin. CAR menganalisa lebih dari 40 ribu item ditemukan di medan tempur, termasuk persenjataan, amunisi, dan bahan-bahan baku bisa dipakai untuk membuat bom. Beberapa item diperoleh ISIS dengan cara berpindah aliansi di kalangan pemberontak Suriah.
Riset itu menyebutkan kebanyakan persenjataan ISIS dari hasil jarahan pada tentara Irak dan Suriah. Namun ada juga persenjataan berasal dari negara lain terlibat dalam pemberontakan untuk menggulingkan Presiden Suriah basyar al-Assad.
"Irak dan Suriah menemukan pasukan ISIS memakai sangat banyak persenjataan dari negara-negara, seperti Arab Saudi dan Amerika Serikat, buat menghadapi koalisi pasukan internasional anti-ISIS didukung kedua negara itu," kata CAR.
CAR menyatakan sekitar 90 persenjataan digunakan ISIS merupakan buatan Cina, Rusia, dan Eropa Timur.
Irak Sabtu pekan lalu mengumumkan kemenangan atas perang terhadap ISIS.
(Al-Jazeera/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar