TKP serangan bom AS di Yaman.
Militer AS mengatakan telah melakukan lebih dari 120 serangan udara dan"beberapa" operasi darat di Yaman pada 2017.
"Pasukan AS telah membantu mitra kontraterorisme regional untuk mendapatkan kembali wilayah dari para teroris ini - memaksa mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk bertahan hidup," juru bicara Pusat Komando AS (CENTCOM) Letnan Kolonel Earl Brown mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (20/12).
"Operasi ini telah membantu menerangi jaringan teroris, membuat pengumpulan intelijen, operasi penargetan dan tindak lanjut selanjutnya semakin produktif dan efektif," tambahnya.
Awal tahun ini Presiden Donald Trump memberi wewenang kepada militer untuk melakukan serangan udara terhadap al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) tanpa memberi tahu pemerintah di daerah yang ditunjuk sebagai daerah dengan "permusuhan yang aktif".
Pada hari Rabu, CENTCOM memuji serangan untuk membunuh beberapa pemimpin al-Qaeda: Mujahid al-Adani, pemimpin Shabwah AQAP; Abu Layth al-Sanaani, fasilitator gubernur AQAP di Bayda; Ruwahah al-Sanaani, juga fasilitator; dan Ubaydah al-Lawdari, emir distrik Lawdar.
"Setiap serangan, setiap serbuan dan setiap operasi bersama maju dengan kekalahan organisasi ekstremis yang merusak ini," kata Brown. "Pasukan AS akan terus menggunakan semua langkah yang efektif untuk menurunkan kemampuan kelompok teroris itu untuk mengekspor teror."
Sementara itu, terjadi peningkatan tajam dalam jumlah serangan pesawat tak berawak AS di Yaman dan Somalia sejak Trump mulai menjabat pada bulan Januari, menurut Bureau of Investigative Journalism.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar