Beit Lahia, in the northern Gaza Strip, Palestine.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah bersumpah akan membalas serangan udara Zionis Israel yang menyebabkan dua pejuang tewas di tengah ketegangan atas pengakuan Washington terhadap Yerusalem al-Quds sebagai ibu kota Zionis Israel.
"Musuh akan membayar harga mahal untuk melanggar peraturan dalam menghadapi perlawanan di Gaza," Brigade Ezzedeen al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Zionis Israel melakukan beberapa serangan udara terhadap Jalur Gaza yang terkepung pada 8 Desember, menewaskan Mahmoud al-Atal dan Mohammed al-Safadi dan melukai 14 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Tel Aviv mengklaim bahwa pasukan perlawanan Palestina telah menembakkan sejumlah roket ke Israel.
"Hari-hari mendatang akan dibuktikan kepada musuh kesalahan besar dan salah menilai kemauan dan tekad perlawanan," pernyataan tersebut menambahkan.
Serangan udara Zionis Israel terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah-wilayah pendudukan setelah pengakuan presiden AS terhadap Yerusalem al-Quds sebagai ibukota Zionis Israel.
Hamas pada hari Kamis (7/12) menyerukan sebuah intifada Palestina baru atau pemberontakan melawan Israel, untuk mengecam keputusan Donald Trump tentang al-Quds sebagai sebuah deklarasi perang.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar