Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Ideolog Jihad: Lebih Dari Enam Abad Muslim Rohingya Dibantai Budha Myanmar

Ideolog Jihad: Lebih Dari Enam Abad Muslim Rohingya Dibantai Budha Myanmar

Written By Unknown on Senin, 04 Desember 2017 | Desember 04, 2017

Hani as-Sibai

Salah seorang ideolog jihadi terkemuka, Hani as-Sibai, ikut berkomentar terhadap penindasan umat Islam Rohingya yang akhir-akhir ini terjadi. Menurutnya, isu penindasan terhadap Muslim Rohingya termasuk suatu yang diabaikan meski sebagian media massa membicarakannya. Dalam pengamatannya, Muslim Rohingya telah lama mengalami peristiwa yang tidak manusiawi tersebut.

Lebih dari enam abad mereka mengalami penyembelihan dan pembantaian yang dilakukan oleh Budha Myanmar. “Mereka (Muslim Rohingya) ini, lebih dari enam ratus tahun menjadi target (pertumpahan) darah, penyembelihan, dan pembantaian yang lakukan orang-orang Budha. (Bahkan) mereka menyembelih Muslim Rohingya di depan mata dunia,” tuturnya.

“(Ironisnya), 56 negara—atau lebih—yang mengklain Islam hanya berdiam diri dan tak sedikitpun tergerak untuk menolong mereka” tambahnya.

Meski seolah-olah dunia secara umum, dan dunia Islam secara khusus, mengabaikan Muslim Rohingya, namun ada suatu yang menakjubkan dari Muslim Rohingnya. Hal itu, menurut as-Sibai, yaitu keteguhan mereka untuk tetap mempertahankan agama mereka. “Paling menakjubkan dari mereka yaitu bagaimana mereka tetap berpegang teguh (pada Islam) meski mereka dihalangi untuk mendapat pendidikan, sampai-sampai mereka dihalangi untuk menikah agar tidak mendapatkan keturunan sama sekali. (Intinya) mereka dihalangi untuk mendapatkan apa pun, bahkan mencari tempat mengungsi untuk menyelamatkan jiwa mereka ke Banglades” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa hal ini berbeda dengan kita temukan di beberapa negara Arab atau Muslim di mana jika mereka mengalami berbagai ujian, cobaan, dan kesulitan; atau dipenjara, disiksa dan dibunuh, maka di antara mereka ada yang menjadi murtad dan mulai meragukan ketetapan Allah dan takdir-Nya. Namun apa yang dilakukan oleh Muslim Rohingya? Apa yang dikatakan oleh orang-orang miskin dan terzalimi dari etnis Rohingya Muslim tersebut?

Dalam pemantauan as-Sibai, tidak satu pun dari mereka yang menjadi kafir. Tidak satu pun dari mereka yang mengatakan, “Saya seorang liberalis” misalnya, atau “Saya seorang ateis”, atau mengkufuri agama Islam, meski 1,3 milyar umat Islam tidak membantu mereka.

As-Sibai juga menyayangkan mengapa negara-negara di dunia, terkhusus negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, tidak melakukan tindakan-tindakan tegas atas Myanmar. Kedutaan Myanmar masih berada di negara-negara tersebut. Dan tidak ada permintaan resmi dari negara-negara tersebut untuk mengusir konsulat-konsulat Myanmar, atau mengusir duta besar mereka. Bahkan tahap diplomasi untuk menegur hal itu pun tidak dilakukan oleh negara-negara tersebut.

Dalam pandangan as-Sibai, barangkali sikap keengganan umat Islam yang kuat untuk membantu saudara-saudaranya yang lemah inilah yang menyebabkan tertundanya kemenangan dan berkuasanya orang-orang zalim dan kafir atas umat Islam. Allah ta’ala akan menghukum kita karena hal itu (tidak membantu yang lemah), sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Bagaimana mungkin Allah akan memberkati suatu umat, dimana orang kuat di antara mereka tidak berusaha menolong orang yang lemah di antara mereka” [HR. Ibnu Majah, no. 4010].

As-Sibai menyatakan bahwa, berkuasanya orang-orang kafir dan penguasa-penguasa beragama Islam yang justru memusuhi Islam adalah lantaran umat Islam mengabaikan ajaran-ajaran Islam. Meninggalkan amar makruf nahi munkar, lalai untuk mengikuti millah (agama) Nabi Ibrahim dengan sebenarnya yaitu dengan berlepas diri kepada segala sesuatu yang disembah selain Allah, serta enggan melakukan kewajiban yang hilang (jihad).

Sayangnya, dalam penilaian as-Sibai, realita umat Islam justru mengabaikan hal itu. Umat Islam malah banyak yang membiarkan kesulitan saudara-saudaranya sehingga Allah ta’ala pun melakukan hal yang sama atas mereka. Ditambah dengan penguasa negeri-negeri mayoritas Muslim yang menyimpang dari ajran Islam, dan juga umat Islam yang tinggal di sana yang rela terhadap penguasa-penguasa tersebut. Kecuali segelintir dari mereka yang dirahmati Allah.

(Azelin-Files/Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: