Kedutaan besar Arab Saudi dan Bahrain di Ibu Kota Amman, Yordania, memerintahkan warga mereka tinggal di negara Bani Hasyim itu untuk tidak ikut berdemonstrasi menentang keputusan Trump.
Meski deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel memicu kemarahan kaum muslim sejagat, namun khotbah Jumat berlangsung kemarin di Masjid Al-Haram di Kota Makkah dan Masjid Nabawi di Kota Madinah tidak membahas soal kota suci bagi tiga agama tersebut - Islam, Yahudi, dan Nasrani.
Masjid Al-Aqsa di yerusalem merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah kedua masjid tersebut. Di masjid itu pula, Nabi Muhammad melakukan mikraj.
Saat menyampaikan khotbah Jumatnya di Masjid Al-Haram, Syekh Mahir al-Muaqili tidak menyebut isu Yerusalem. Syekh Abdullah al-Buajan dalam khotbahnya di masjid Nabawi malah membicarakan mengenai keajaiban Allah dalam perubahan musim selama setahun.
Menjelang pengakuan Trump, pihak istana Saudi media setempat tidak membesar-besarkan hal itu, seperti dilansir Al-Arabi al-Jadid. Kedutaan besar Arab Saudi dan Bahrain di Ibu Kota Amman, Yordania, memerintahkan warga mereka tinggal di negara bani hasyim itu untuk tidak ikut berdemonstrasi menentang keputusan Trump.
Dalam pidatonya di Washington DC Rabu lalu, Trump menyatakan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kebijakan ini sejalan dengan kepentingan negara Zionis itu, selama ini menyatakan Yerusalem adalah ibu kota abadi mereka dan tidak dapat dibagi dua dengan Palestina.
Kecaman keras dilontarkan para pemimpin negara muslim, termasuk Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz, Presiden Turki recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Unjuk rasa besar-besaran di Jalur Gaza dan seantero Tepi Barat sejak pernyataan kontroversial Trump itu, selalu berakhir bentrok dengan aparat keamanan Israel. Hingga kini dua warga Palestina tewas dan lebih dari 300 lainnya luka.
(Al-Arabi-Al-Jadid/Middle-East-Monitor/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Suasana salat Jumat di Yerusalem, 9 Desember 2017. (Foto: Albalad.co/Istimewa)
Meski deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel memicu kemarahan kaum muslim sejagat, namun khotbah Jumat berlangsung kemarin di Masjid Al-Haram di Kota Makkah dan Masjid Nabawi di Kota Madinah tidak membahas soal kota suci bagi tiga agama tersebut - Islam, Yahudi, dan Nasrani.
Masjid Al-Aqsa di yerusalem merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah kedua masjid tersebut. Di masjid itu pula, Nabi Muhammad melakukan mikraj.
Saat menyampaikan khotbah Jumatnya di Masjid Al-Haram, Syekh Mahir al-Muaqili tidak menyebut isu Yerusalem. Syekh Abdullah al-Buajan dalam khotbahnya di masjid Nabawi malah membicarakan mengenai keajaiban Allah dalam perubahan musim selama setahun.
Menjelang pengakuan Trump, pihak istana Saudi media setempat tidak membesar-besarkan hal itu, seperti dilansir Al-Arabi al-Jadid. Kedutaan besar Arab Saudi dan Bahrain di Ibu Kota Amman, Yordania, memerintahkan warga mereka tinggal di negara bani hasyim itu untuk tidak ikut berdemonstrasi menentang keputusan Trump.
Dalam pidatonya di Washington DC Rabu lalu, Trump menyatakan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kebijakan ini sejalan dengan kepentingan negara Zionis itu, selama ini menyatakan Yerusalem adalah ibu kota abadi mereka dan tidak dapat dibagi dua dengan Palestina.
Kecaman keras dilontarkan para pemimpin negara muslim, termasuk Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz, Presiden Turki recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Unjuk rasa besar-besaran di Jalur Gaza dan seantero Tepi Barat sejak pernyataan kontroversial Trump itu, selalu berakhir bentrok dengan aparat keamanan Israel. Hingga kini dua warga Palestina tewas dan lebih dari 300 lainnya luka.
(Al-Arabi-Al-Jadid/Middle-East-Monitor/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar