Pangeran Talal bin Abdul Aziz tiba di Athena menggunakan jet pribadinya, Boeing 727.
Albalad.co berhasil mendapatkan izin dari penulis buku Saudi Bodyguard, Mark Young, untuk menerjemahkan sekaligus menerbitkan isi bukunya di Albalad.co. Seperti biasa, rubrik buku ini muncul saban Sabtu dan dimulai sejak 11 November lalu.
Albalad.co sejatinya memperoleh salinan buku Saudi Bodyguard dalam bentuk PDF tersebut langsung dari Mark Young, mantan pengawal para pangeran dan puteri di Kerajaan Arab Saudi, pada 1 September lalu. Baru ketika perkembangan dramatis terjadi saat ini di negara Kabah itu, Albalad.co memutuskan melansir terjemahan dari isi buku setebal lebih dari 400 halaman dan diterbitkan pada 2010 itu.
Mark Young, berasal dari Inggris, adalah pemegang sabuk hitam karate. Ayahnya adalah mantan anggota pasukan elite Inggris dan bekas anggota MI6, dinas intelijen Inggris.
Sejak Mei 1976, dia mulai menjadi instruktur dan membuka tiga sekolah karate. Tiga tahun kemudian, dia memulai kariernya sebagai pengawal pribadi keluarga kerajaan Arab Saudi. Tugas pertamanya adalah mengawal Pangeran Talal bin Abdul Aziz, ayah dari pemilik Kingdom Holding Company, Pangeran Al-Walid bin Talal, ditahan di Hotel Ritz Carlton di Ibu Kota Riyadh, sejak Sabtu malam pekan lalu.
Pangeran Al-Walid termasuk dalam 201 kaum elite Arab Saudi - meliputi pangeran, pejabat, dan pengusaha kakap - ditangkap atas tudingan korupsi. Penangkapan ini atas perintah Komisi Pemberantasan Korupsi, dibentuk beberapa jam sebelumnya dan diketuai oleh Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman.
Buku Saudi Bodyguard karya Mark Young ini bercerita dengan bahasa bertutur sebagai orang pertama mengenai pengalamannya selama menjadi pengawal pribadi keluarga Kerajaan Arab Saudi, termasuk Raja Salman bin Abdul Aziz.
Kilau Mercedes Benz dan Rolls Royce milik pangeran
Hari berikutnya ketika kami telah berkumpul di bandar udara (Athena), dua mobil milik Pangeran Talal bin Abdul Aziz tiba dari Inggris. Mobil pertama Mercedes Benz Pullman 600 berwarna putih berkilau. Kedua, Rolls Royce Corniche convertible juga berwarna putih mengkilap, dengan tudung putih dan interior kulit berwarna putih susu.
Mobil-mobil lainnya kami butuhkan disewa di Athena. Rolls Royce putih itu kepunyaan Pangeran Turki bin Talal, masih berumur 15 tahun. Pangeran Talal akan datang dengan jet pribadinya, Boeing 727. Di bagian hidung pesawat tersebut, terdapat nama ayahnya merupakan pendiri kerajaan Arab Saudi, Raja Abdul Aziz.
Saya menunggu dengan sangat berharap. Reg memutuskan saya harus selalu bersama dia. Reg ingin tetap bisa mengawasi saya.
Ketika ada pengumuman pesawat sang pangeran akan mendarat, kami segera mengambil posisi masing-masing. Reg dan saya berdiri di tempat tangga pesawat bakal dijulurkan.
Gryf, anggota tim lainnya, berdiri di pintu belakang pesawat, akan menjadi tempat keluar Mercedes Pullman 600. Yang lainnya berjaga di tiap pojokan bakal menjadi tempat keluar mobil. Sedangkan Danka duduk di ruang tunggu saat pihak berwenang Yunani menggelar rapat buat menyambut kehadiran Pangeran Talal.
Jet pribadi milik Pangeran Talal akhirnya mendarat dan melaju menuju lokasi kami jauh dari terminal kedatangan. Ketika pesawat mendekat, kami tiba-tiba menyaksikan empat kendaraan angkut personel bersenjata (APC) mengawal pesawat itu. Kilatan cahaya tampak di mana-mana.
Keempat APC tersebut berisi para tentara bersenjata otomatis. Mereka mengawal pesawat hingga berhenti. Apakah ini disebut kunjungan biasa? Saya membayangkan betap repotnya panitia penyambutan.
Ini pengalaman saya soal lawatan anggota keluarga kerajaan Saudi, tapi bertahun-tahun sesudahnya saya lupa sudah berapa kali saya menyaksikan kunjungan keluarga kerajaan negara Kabah itu.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Rolls Royce Corniche. (Foto: Youtube/Ilustrasi)
Albalad.co berhasil mendapatkan izin dari penulis buku Saudi Bodyguard, Mark Young, untuk menerjemahkan sekaligus menerbitkan isi bukunya di Albalad.co. Seperti biasa, rubrik buku ini muncul saban Sabtu dan dimulai sejak 11 November lalu.
Albalad.co sejatinya memperoleh salinan buku Saudi Bodyguard dalam bentuk PDF tersebut langsung dari Mark Young, mantan pengawal para pangeran dan puteri di Kerajaan Arab Saudi, pada 1 September lalu. Baru ketika perkembangan dramatis terjadi saat ini di negara Kabah itu, Albalad.co memutuskan melansir terjemahan dari isi buku setebal lebih dari 400 halaman dan diterbitkan pada 2010 itu.
Mark Young, berasal dari Inggris, adalah pemegang sabuk hitam karate. Ayahnya adalah mantan anggota pasukan elite Inggris dan bekas anggota MI6, dinas intelijen Inggris.
Sejak Mei 1976, dia mulai menjadi instruktur dan membuka tiga sekolah karate. Tiga tahun kemudian, dia memulai kariernya sebagai pengawal pribadi keluarga kerajaan Arab Saudi. Tugas pertamanya adalah mengawal Pangeran Talal bin Abdul Aziz, ayah dari pemilik Kingdom Holding Company, Pangeran Al-Walid bin Talal, ditahan di Hotel Ritz Carlton di Ibu Kota Riyadh, sejak Sabtu malam pekan lalu.
Pangeran Al-Walid termasuk dalam 201 kaum elite Arab Saudi - meliputi pangeran, pejabat, dan pengusaha kakap - ditangkap atas tudingan korupsi. Penangkapan ini atas perintah Komisi Pemberantasan Korupsi, dibentuk beberapa jam sebelumnya dan diketuai oleh Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman.
Buku Saudi Bodyguard karya Mark Young ini bercerita dengan bahasa bertutur sebagai orang pertama mengenai pengalamannya selama menjadi pengawal pribadi keluarga Kerajaan Arab Saudi, termasuk Raja Salman bin Abdul Aziz.
*******
Kilau Mercedes Benz dan Rolls Royce milik pangeran
Hari berikutnya ketika kami telah berkumpul di bandar udara (Athena), dua mobil milik Pangeran Talal bin Abdul Aziz tiba dari Inggris. Mobil pertama Mercedes Benz Pullman 600 berwarna putih berkilau. Kedua, Rolls Royce Corniche convertible juga berwarna putih mengkilap, dengan tudung putih dan interior kulit berwarna putih susu.
Mobil-mobil lainnya kami butuhkan disewa di Athena. Rolls Royce putih itu kepunyaan Pangeran Turki bin Talal, masih berumur 15 tahun. Pangeran Talal akan datang dengan jet pribadinya, Boeing 727. Di bagian hidung pesawat tersebut, terdapat nama ayahnya merupakan pendiri kerajaan Arab Saudi, Raja Abdul Aziz.
Saya menunggu dengan sangat berharap. Reg memutuskan saya harus selalu bersama dia. Reg ingin tetap bisa mengawasi saya.
Ketika ada pengumuman pesawat sang pangeran akan mendarat, kami segera mengambil posisi masing-masing. Reg dan saya berdiri di tempat tangga pesawat bakal dijulurkan.
Gryf, anggota tim lainnya, berdiri di pintu belakang pesawat, akan menjadi tempat keluar Mercedes Pullman 600. Yang lainnya berjaga di tiap pojokan bakal menjadi tempat keluar mobil. Sedangkan Danka duduk di ruang tunggu saat pihak berwenang Yunani menggelar rapat buat menyambut kehadiran Pangeran Talal.
Jet pribadi milik Pangeran Talal akhirnya mendarat dan melaju menuju lokasi kami jauh dari terminal kedatangan. Ketika pesawat mendekat, kami tiba-tiba menyaksikan empat kendaraan angkut personel bersenjata (APC) mengawal pesawat itu. Kilatan cahaya tampak di mana-mana.
Keempat APC tersebut berisi para tentara bersenjata otomatis. Mereka mengawal pesawat hingga berhenti. Apakah ini disebut kunjungan biasa? Saya membayangkan betap repotnya panitia penyambutan.
Ini pengalaman saya soal lawatan anggota keluarga kerajaan Saudi, tapi bertahun-tahun sesudahnya saya lupa sudah berapa kali saya menyaksikan kunjungan keluarga kerajaan negara Kabah itu.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar