Donald Trump dan pemimpin Arab.
Harian Arab terkemuka merujuk pada tweet Presiden AS Donald Trump terhadap umat Islam baru-baru ini, dan mengatakan bahwa diamnya pemimpin negara-negara Arab atas penghinaannya menimbulkan penyesalan yang mendalam.
"Langkah rasis Trump menghasut kelompok ekstremis, dan pejabat negara-negara Arab sangat menyadari catatan Trump tentang penghinaan terhadap umat Islam tapi tetap membuat mereka diam dan (bahkan) menyambutnya dan menandatangani kesepakatan menguntungkan AS setiap hari," tulis surat kabar al-Ray al-Youm pada Sabtu.
"Kebisuan beberapa pemimpin Arab tertentu, khususnya negara-negara pesisir Teluk Persia, mengenai pendekatan rasis dan ekstremis Trump telah akan membuka jalan bagi munculnya kelompok-kelompok ekstremis dan membuat korban umat Muslim sangat disesalkan," tambahnya.
Surat kabar tersebut menyatakan terkejut bahwa beberapa pemimpin Arab menyambut posisi Trump dan menemaninya dalam peperangan melawan umat Muslim dan membenarkan mereka dan memberinya miliaran dolar melalui investasi atau kesepakatan senjata dengan Washington.
Trump meng-retweet beberapa video anti-Muslim yang diposkan oleh wakil pemimpin kelompok sayap kanan Inggris, yang memicu sebuah kecaman yang jarang terjadi atas presiden AS tersebut oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May yang juru bicara resminya menyebut itu sebagai tindakan salah Trump.
Keputusan Trump untuk merilis tweet yang diberi judul "menjijikkan, berbahaya dan mengancam negara kita" oleh pemimpin partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn, sementara beberapa anggota parlemen lainnya mengatakan bahwa kunjungannya yang direncanakan harus dibatalkan.
(Al-Ray-Al-Youm/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar