Perdana Menteri Malaysia menyatakan dukungan penuh terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Yerusalem.
“Malaysia menyatakan dukunga penuh terhadap resolusi PBB yang menentang keputusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” tukas Najib Abdurrazzaq, Perdana Menteri Malaysia, hari ini dalam sebuah pernyataan resmi.
“Malaysia tidak pernah bertumpu kepada negara manapun termasuk Amerika dalam menegaskan keputusan dan sikap tentang Yerusalem, sekalipun Amerika merupakan sebuah negara besar,” tulis Abdurrazzaq di halaman Twitternya.
Voting untuk resolusi PBB tentang Yerusalem yang menentang keputusan Amerika Serikat mengakui kota ini sebagai ibu kota Israel telah terlaksana. 128 suara menyatakan setuju, 9 suara menentang, dan 35 suara abstain.
Sebelum pelaksanaan voting, Nikki Haley, utusan tetap Amerika untuk PBB, telah mengancam negara-negara yang menyetujui resolusi PBB tersebut. Ia menegaskan, Amerika akan memutus seluruh bantuan finansial kepada negara-negara yang memberikan suara setuju.
“Hasil voting tidak akan merubah keputusan Amerika untuk memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem,” ujar Haley.
Donald Trump, Presiden Amerika, beberapa waktu lalu memutuskan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan ini telah menuai protes dan penentangan di seluruh dunia.
(Al-Yawm-Al-Sabi’/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar