Myanmar menentang kunjungan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa ke negara tersebut untuk mengetahui situasi umat Islam di Rohingya.
Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Arab 21, Pemerintah Myanmar, dengan dalih bahwa saat ini bukanlah saat yang tepat, menentang masuknya misi Perserikatan Bangsa-Bangsa ke negara tersebut untuk mendapatkan informasi tentang situasi muslim Rohingya.
Duta Besar Kuwait untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mansour al-Otaibi, mengatakan bahwa perjalanan tersebut dijadwalkan pada bulan Mei bulan ini, yang pada akhirnya dibatalkan, sementara Myanmar tidak sepenuhnya menolak kunjungan tersebut.
Berita lain dari Myanmar mengatakan Associated Press melaporkan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti adanya lima kuburan massal di Myanmar, di mana muslim Rohingya yang tinggal di Rakhine dimakamkan di sana.
Menurut laporan tersebut, setengah dari wajah beberapa orang ini terdapat luka bakar yang disebabkan oleh asam atau oleh peluru perang.
Perlu dicatat bahwa sejak bulan Agustus tahun ini, pasukan militer Myanmar, bersama dengan umat ekstremis Buddha, telah membunuh sejumlah besar umat Islam, telah menyerang perempuan, membakar rumah dan ladang mereka di bawah kedok serangan kejam sekelompok muslim propinsi Rakhine, yang terletak di Myanmar barat, ke beberapa pos pemeriksaan perbatasan, dalam bayangan kebungkaman pembela Hak Asasi Manusia dan pendukung demokrasi palsu dan dengan demikian telah membuat terlantar sejumlah besar pengungsi ke tetangga Bangladesh, sampai-sampai menurut statistik terbaru, sejauh ini, lebih dari 690.000 pengungsi muslim Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh.
(Arab-21/IQNA/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar