Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Arab Saudi Targetkan US$ 800 Miliar Dari Pembekuan Rekening dan Aset

Arab Saudi Targetkan US$ 800 Miliar Dari Pembekuan Rekening dan Aset

Written By Unknown on Selasa, 14 November 2017 | November 14, 2017

Pangeran dan pengusaha bisa tidak ditangkap, asal bersedia berkomitmen dalam jumlah besar untuk membantu perekonomian dalam negeri.

Pangeran Al-Walid bin Talal, pemilik Kingdom Holding Company. (Foto: Arabian Business)

Arab Saudi menargetkan dapat memperoleh sekitar US$ 800 miliar dari pembekuan rekening bank dan aset milik kaum elite dituding terlibat korupsi, menurut sejumlah sumber mengetahui hal ini.

"Mereka memperkirakan bisa memperoleh 2-3 trilun riyal (US$ 800 miliar) dari orang-orang ini," kata seorang sumber dekat dengan pemerintah Arab Saudi. "Angka sebesar itu tengah mereka bicarakan."

Arab Saudi sejak Sabtu malam pekan lalu sudah menangkap 59 orang, termasuk 12 pangeran, menteri, mantan menteri, pejabat, dan pengusaha. Penangkapan ini atas perintah Komisi Pemberantasan Korupsi, dibentuk beberapa jam sebelumnya san diketuai oleh Putera Mahkota Panferan Muhammad bin Salman.

"Putera mahkota membutuhkan uang tunai buat mendanai rencana-rencana investasi pemerintah," ujar Eurasia Group, perusahaan konsultan risiko politik, Senin lalu.

Eurasia menambahkan pemerintah mau berkompromi dengan pangeran dan pengusaha-pengusaha supaya mereka tidak ditangkap, asal bersedia berkomitmen dalam jumlah besar untuk membantu perekonomian dalam negeri.

Sejak harga minyak mentah dunia melorot pertengahan 2014, Arab Saudi mengalami defisit. Menurut IMF (Dana Moneter Internasional), negara Kabah ini bakal dibelit defisit selama 2015-2020.

Defisit ini pula memaksa Arab Saudi menjual surat utang negara dan menggerus cadangan devisanya, dari IS$ 750 miliar pada 2014 menjadi US$ 487,6 miliar Agustus lalu.

(Wall-Street-Journal/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: