Jill Stein - Former US President Candidate.
Mantan Calon Presiden AS Jill Stein mengecam keputusan Gedung Putih untuk mengakui Yerusalem Al-Quds sebagai ibukota Zionis Israel, dan meminta negara-negara dunia agar memberlakukan sanksi ketat terhadap Tel Aviv untuk menghentikan pembantaian orang-orang Palestina.
"Keputusan Trump di Yerusalem adalah ‘panggilan bangun’ bagi semua orang yang menginginkan keadilan bagi Palestina," kata Stein, calon Partai Hijau untuk Presiden Amerika Serikat dalam pemilihan tahun 2012 dan 2016.
Stein lebih lanjut mengulangi perlunya usaha yang lebih kuat oleh masyarakat internasional untuk memberlakukan gerakan BDS. "Lebih dari sebelumnya kita harus membangun gerakan pembelaan boikot-divestasi untuk menghentikan ‘gerakan lambat’ genosida rakyat Palestina," katanya.
Presiden AS pada Rabu (6/12) lalu menentang peringatan global, dan mengatakan bahwa Washington secara resmi mengakui Yerusalem al-Quds sebagai "ibukota" Zionis Israel, dan akan memulai proses perpindahan kedutaannya ke kota yang diduduki, yang melanggar kebijakan Amerika selama puluhan tahun meskipun ada oposisi internasional yang meluas. .
Untuk mengantisipasi langkah Trump, 151 anggota Majelis Umum PBB memilih pekan lalu untuk mengadopsi sebuah resolusi langka yang mengecam Zionis Israel sebagai "kekuatan penjajah" Yerusalem al-Quds, sebuah kota yang suci bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar