Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pengaruh Bersyukur dan Kesucian Bagi Kehidupan

Pengaruh Bersyukur dan Kesucian Bagi Kehidupan

Written By Unknown on Senin, 04 Desember 2017 | Desember 04, 2017


Imam Ali as berkata “kesucian adalah hiasan bagi orang-orang faqir dan rasa syukur adalah hiasan untuk orang-orang yang berada.”

Shabestan News Agency, ajaran-ajaran Ahlul Bait as, hikmah serta wejangannya tidak hanya berlaku pada masa hidup mereka saja, akan tetapi ajaran mereka berlaku sampai hari kiamat nanti dan dengannya kita bisa mencapai kehidupan yang baik.

Imam Ali as berkata “kesucian adalah hiasan bagi orang-orang faqir dan rasa syukur adalah hiasan untuk orang-orang yang berada.”

Jika orang-orang yang mampu bersyukur kepada Allah swt maka Allah akan memperhatikannya, sementara jika orang yang faqir menjaga kesuciannya maka Allah swt akan memperhatikannya, maksud dari menjaga kesucian di sini ialah qana’ah, dengan demikian hiasan manusia ialah kesucian,

Dan jika dalam keadaan faqir maupun berkecukupan seseorang tetap bersyukur kepada Allah swt maka ini adalah perbuatan yang sangat agung, karena dalam keadaan tersebut ia sama dengan menjauhkan setan dari dirinya.

Sebagai tambahan, Salah satu makna dari kehidupan yang baik berdasarkan kitab-kitab tafsir ialah qana’ah dan keridhaan atas rezeki yang ditetapkan oleh Allah swt, karena dalam kehidupan ini terdapat ujian ketamakan dan merasa tidak puas atas sesuatu yang pada akhirnya akan diperoleh dengan dosa dan dari yang haram dan dengan merampas hak-hak orang lain.

Adapun yang dimaksud dengan qana’ah ialah seseorang merasa puas atas sesuatu yang dimilikinya, yakni tidak tamak pada harta dunia. Dalam riwayat banyak disebutkan tentang “qana’ah dan merasa berkecukupan”, yakni merasa cukup dan ridha atas apa yang bisa mencukupinya, dan menjauhi kedudukan, keindahan dan jabatan yang tidak penting baginya.

Dengan mengkaji kehidupan yang dimiliki para anbiya Ilahi menunjukan bahwa mereka adalah orang-orang yang senantiasa qana’ah, dan mereka tidak pernah mengejar keindahan dan berlebih-lebihan dalam kehidupan mereka.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: