Mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab, ‘Amr Musa, menegaskan tidak ada perbedaan antara Ahli Sunnah dan Syiah dalam keislaman. Ia menuduh pisah asing memang memiliki program untuk memecah belah para pengikut dua mazhab Islam ini.
Ketika ditanya oleh seorang wartawan mengapa UUD baru Mesir menjamin kebebasan beragama untuk para pengikut Ahli Sunnah dan Kristen Koptik, sementara kebebasan beragama untuk Syiah tidak disinggung, ‘Amr Musa menegaskan, “Syiah juga merupakan bagian dari Islam. Ungkapan ‘muslim’ yang terdapat dalam UUD Mesir ditujukan kepada setiap orang yang meyakini salah satu mazhab Islam.”
Mantan Menteri Luar Negeri Mesir yang juga pernah mencalonkan diri sebagai kandidat presiden beberapa waktu lalu itu melanjutkan, “Syiah juga muslim. Kitab mereka adalah Al-Qur’an. Mereka mengerjakan salat lima waktu dan menunaikan zakat. Perbedaan mereka dengan Ahli Sunnah hanya bisa dihitung dengan jari. Perbedaan yang kita saksikan banyak berbau politik dan kembali kepada sebuah masa ketika kekuatan-kekuatan asing masuk untuk memecah belah Ahli Sunnah dan Syiah.”
Di penutup pernyataan, ‘Amr Musa mengingatkan, “Jangan sampai kita lupakan bahwa Universitas Al-Azhar mengajarkan Mazhab Syiah sebagai salah satu mazhab Islam yang harus dikenal oleh Muslimin.”
(Al-Kawtsar/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar