Pemilik Akun Saifuddin Ibrahim yang diduga Milik Pendeta Abraham Ben Moses Ditangkap Polisi.
Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri dikabarkan menangkap satu orang pelaku terduga melakukan ujaran kebencian.
Pria itu bernama Abraham Ben Moses (52) asal Tangerang, Banten.
Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipid Siber) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran mengatakan bahwa Abraham ditangkap di kediamannya di kawasan Buaran Indah, Kota Tangerang.
Pria itu ditangkap Selasa (5/12/17) kemarin, sekitar pukul 22.00 Wib.
"Dia memposting ujaran kebencian terhadap agama tertentu (SARA) di akun Facebook atas nama Saifuddin Ibrahim, milik yang bersangkutan," kata Fadil melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Rabu (6/12/17).
Abraham Ben Moses telah digelandang ke Dittipid Siber Bareskrim untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil penangkapan, pihaknya telah menyita satu buah handphone merk Iphone 6 Plus berwarna putih.
Jika terbukti bersalah, Abraham bisa dijerat dengan Pasal 28 ayat 2 Undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Indivasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.
Kabar penangkapan Abraham Ben Moses ini pun sudah ramai diperbincangkan di media sosial.
"Alhamdulillah... Akhirnya si biang kerok SaifudinIbrahim (murtadin) telah ditangkap, Maka keadilan telah ditegakkan !!
Kata si Saifudin, Agama kristen mengasihi juga cari masalah dengan ummat Islam?? Poinnya ini buktinya kristen yang ga mengasihi, Melainkan menghina Islam & melecehkan Nabi Muhammad...
Ya Allah ummat Islam berterimakasih kepada Allah Yang Maha Kuasa karena doa ummat Islam dikabulkan dengan bersabar selama ummat Islam di pojokkan, di kambing hitamkan & di hina, Aamiin..." tulis akun Thabitha Lidia Sarahwati pada laman Facebooknya.
Aktivitas postingan terakhir akun facebooknya atas nama Saifuddin Ibrahim terlihat pada tanggal 2 Desember pukul 16:53, bunyinya begini:
212
NKRI harus ada ditangan pemimpin Eksekutif profesional. Tidak boleh dipercayakan kepada perampok, pencuri, tukang mabok, pembunuh, pelanggar HAM. Apalagi dipercayakan kepada Preman, wah bisa berabe!
NKRI tidak boleh dipercayakan kepada kiyai, habib, pendeta, biksu, pedande. Mereka boleh jadi ta’mir di Mesjid, opas di Gereja, tukang cabut rumput di Pura, menyiapkan sesajen di Vihara.
Seperti saya hanya tukang bersih WC gereja Yesus. Itupun saya sangat bangga. Saya bisa khotbah pertama kali karena ada pendeta tidak bisa hadir dan saya yang ganti, eh sampai sekarang bisa! Karena Yesus ada dalam saya.
212
Demikian bunyinya:
Amsal 4:17
Karena mereka makan roti kefasikan, dan minum anggur kelaliman.
Amsal 20:1
Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.
Amsal 31:6
Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.
Simak videonya disini:
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/12/wajib-ditangkap-orang-seperti-ini.html
(Tribun-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar