Berikut Keutamaan Puasa Awal Muharram
Rayyan bin Syabib meriwayatkan,
Aku datang kepada Imam Ali Ar-Ridho as di hari pertama bulan Muharram. Kemudian beliau berkata kepadaku,
“Wahai putra Syabib, apakah engkau berpuasa?”
“Tidak wahai Imam.” jawabku.
“Ketahuilah bahwa hari ini adalah hari disaat Zakaria berdoa kepada Allah
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS.Ali ‘Imran:38).
Kemudian Allah mengabulkan doanya dan memerintahkan kepada Malaikat untuk menyampaikan kepada Zakaria,
وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ
“Ketika dia berdiri melaksanakan shalat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya.” (QS.Ali ‘Imran:39).
Maka barangsiapa yang berpuasa di hari ini kemudian berdoa kepada Allah maka doanya akan dikabulkan seperti doa Zakaria.”
Kemudian beliau melanjutkan,
“Wahai putra Syabib, sesungguhnya Muharram adalah bulan yang orang-orang Jahiliyah dahulu mengharamkan peperangan dan pembunuhan karena kesuciannya. Namun umat ini tidak mengenal kesucian bulan ini dan tidak mengenal kesucian nabinya. Dibulan ini mereka telah membantai keturunan nabi dan menawan wanita-wanitanya.
“Wahai putra syabib, jika engkau menangis atas sesuatu maka tangisilah Alhusain. Karena beliau dipenggal seperti pemenggalan domba. Dan dibantai bersama beliau delapan belas lelaki dari keluarganya yang tidak ada satu pun yang menyerupai mereka di bumi ini.
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar