Duta Besar Amerika Serikat untuk Belanda, Pete Hoekstra akhirnya meminta maaf atas pernyataan hoax yang pernah disebarkannya pada tahun 2015. Ungkapan kebohongan itu mengenai Muslim di Eropa yang disebutnya penyebab chaos dan ‘pembunuh’ politisi yang tewas di negara itu.
Dilansir DW, beberapa wartawan Belanda menanyakan kepada Hoekstra soal pernyataannya itu dalam suatu kesempatan baru-baru ini. Namun Dubes AS itu awalnya mencoba menghindar menjawabnya. Untungnya, dia terus dicecar hingga akhirnya mengaku pernah mengatakan berita bohong itu.
“Ini Belanda, Anda harus menjawab semua pertanyaan,” cecar wartawan setempat.
Setelah didesak, Dubes AS pilihan Presiden Donald Trump itu mengakui pada tahun 2015 saat berbicara di acara yang disponsori konservatif David Horowitz dan lembaganya Freedom Center, dia memang mengatakan saat itu ada zona berbahaya di Eropa setelah beberapa politikus dibakar dengan sadis. Dia menuding muslim Eropa sebagai dalang pelakunya.
“Ya saya mengaku salah, saya memang tak yakin,” kata Pete Hoekstra mengakui kebohongannya.
Pete Hoekstra merupakan politikus dari Partai Republik yang lahir di Belanda namun besar di AS setelah keluarganya beremigrasi ke negara itu. Dia menjadi Dubes AS setelah diangkat Trump pada 11 Desember 2017.
Setelah menjadi Dubes AS untuk Belanda dan ditekan oleh wartawan pada sesi wawancara, dia akhirnya mengakui soal pernyataan bohongnya yang tak diakuinya selama dua tahun itu.
(DW/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar