Juru bicara Sekjen PBB menekankan bahwa tiga alasan telah menyebabkan terjadinya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Menurut laporan IQNA dilansir dari markas informasi Palestina, Stephen Dujarric pada Kamis malam di markas besar PBB di New York menegaskan bahwa penutupan Jalur Gaza, kurangnya bantuan kepada badan keuangan dan perekrutan untuk pengungsi Palestina (UNRWA), dan kegagalan untuk mencapai rekonsiliasi Palestina, adalah tiga alasan utama krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Meskipun gerakan Fatah dan Hamas menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi nasional di Kairo pada 12 Oktober tahun lalu, dan di situ Jalur Gaza telah diserahkan ke konsensus nasional, namun kesepakatan tersebut belum mulai diberlakukan dan Rekonsiliasi Nasional Palestina belum tercapai.
Di sisi lain, pemerintah AS menurunkan lebih dari separuh pendanaannya kepada Badan UNRWA bulan lalu, yang juga memiliki dampak signifikan pada situasi penghuni selat ini.
Perlu disebutkan bahwa lebih dari dua juta orang di Jalur Gaza, yang dikepung 12 tahun yang lalu, berada dalam kondisi terburuk, dan dengan ditutupnya lorong-lorong selat ini, daerah ini telah berubah menjadi tahanan besar dan telah menyaksikan banyak krisis dari hari ke hari.
(Pusat-Informas-Palestina/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar