Pameran seniman wanita Iran dan pertemuan artistik tentang "Seni Islam-Iran" diselenggarakan di unviersitas wanita Filipina, atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Manila, dengan menampilkan papan-papan munajat Amirul Mukminin Ali (as).
Menurut laporan IQNA dilansir dari atase kebudayaan Iran di Filipina, program ini didukung oleh Direktorat Urusan Budaya dan urusan masyarakat Iran di luar negeri dan bekerja sama dengan Himpunan Islam Mahasiswa Iran, Himpunan Persahabatan Wanita Cendekia Filipina dan Iran, dan Himpunan Persahabatan Iran dan Filipina di Universitas Wanita Filipina dalam tiga bagian pameran, workshop ilmiah dan pertemuan ilmiah. "Islamic-Iranian Art" dengan partisipasi seniman wanita Iran, sejumlah pengajar, deputi dan mahasiswa Seni Universitas Wanita Filipina.
Dalam program ini, pertama-tama diselenggarakan sebuah pertemuan artistik dan kemudian workshop kaligrafi, karpet, dan lukisan yang menarik perhatian para pelajar dan penggemar seni Iran.
Dalam pertemuan kesenian tersebut, pertama, Ibu Patricia Arenata, Deputi Universitas dan Ketua Departemen Seni memberi kuliah dan dengan mengucapkan rasa terima kasih kepada atase kebudayaan dikarenakan penyelenggaraan pameran di universitas tersebut, mengatakan pameran ini untuk kita dan mahasiswa Universitas Seni yang ada sekarang akan sangat informatif dan menarik.
Perpaduan Seni Islam dengan Seni Iran
Dia menambahkan, “Saya telah melakukan kursus di universitas-universitas London tentang seni Islam, saya juga telah melakukan penelitian tentang seni arsitektur Islam. Mengingat bahwa seni Islam bercampur dengan seni Iran, saya berhasrat mengenal para mahasiswa, seni Iran dan seni Islam. Adapun yang sudah jelas mengenai seni Iran dan Islam bahwa seni ini adalah manifestasi dari surga di atas muka bumi. Kita melihat pohon dan sunga dalam seni Islam, karenanya seni Islam sangat simbolis”.
“Dalam seni Islam, kita melihat proporsi yang sangat indah, dan ini mengingatkan kita pada prinsip penciptaan, dan ini merupakan pandangan banyak ilmuwan seni Islam. Kita melihat bagian-bagian dari manifestasi seni Islam, tentunya dalam barometer lebih kecil di provinsi Mindanao, selatan Filipina, yang homogen dengan alam,” tegas Arenata.
Manifestasi Kalimat-kalimat Alquran dalam Kaligrafi
Wanita Filipina itu mengatakan, salah satu ungkapan seni Islam yang paling menonjol adalah seni kaligrafi. Kaligrafi bukan semata-mata tulisan dari serangkaian kata. Kaligrafi adalah dimensi dari manifestasi kalimat-kalimat Allah dan Alquran. Dalam kaligrafi, kita juga menikmati semacam barometer geometris.
Papan-papan kaligrafi yang berhiaskan doa munajat Imam Ali di pameran
“Ada juga semacam kaligrafi di antara suku-suku di selatan Filipina, yang mencerminkan seni kaligrafi Malaysia. Seni Islam memiliki disiplin tertentu, tapi saya tidak tahu persis berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah karya seni Islam. Tentu saja, saya yakin semua seni-seni Islam memiliki pesan khusus,” jelasnya.
Kemudian, Mohammad Jafari Malek, atase kebudayaan Iran, dengan mengucapkan terima kasih kepada staf Universitas Wanita Filipina atas kerjasama mereka dalam menyelenggarakan pameran di Universitas Wanita di Filipina bersamaan dengan bulan wanita di negara tersebut, mengatakan kami hari ini telah menyelenggarakan sebuah pameran karya seniman wanita Iran di sini dan pameran ini merupakan langkah kecil dalam kerjasama budaya antara kedua negara dan perempuan kedua negara.
Di bagian lain pidatonya, dia menambahkan, seni Iran adalah salah satu koleksi warisan budaya manusia terkaya dan paling beragam. Karpet tenun, lukisan, tembikar, arsitektur, musik, kaligrafi, kerajinan tangan, pug dan patung kayu hanyalah contoh seni dan kerajinan tangan di Iran.
Sejarah 7000 Tahun Iran dalam Seni
Jafari Malek menegaskan, kesenian yang Anda saksikan sampai hari ini bertahan selama tujuh ribu tahun peradaban Iran oleh wanita dan ibu-ibu Iran. Wanita Iran membawa seni ke rumah dalam sepanjang waktu dan menggunakan dari warna dan sifat lingkungan mereka dan membawa seni ke rumah dan kehidupan mereka. Kehadiran seni dalam kehidupan telah menyebabkan kelangsungan hidup pertumbuhan dan perkembangan seni Iran; seni yang menarik perhatian setiap pengunjung dan semangat seni surgawi menghubungkan seni dengan jiwa artistik seniman Iran.
“Di sini, para seniman muda dan internasional Iran datang untuk menunjukkan sebagian kecil seni indah Iran kepada para mahasiswa, para dosen dan hadirin di negara Filipina yang indah,” lanjutnya.
Seni dan Keunggulan Manusia
Selanjutnya, Tandis Taghavi, seniman kaligrafi Iran, seorang peneliti dan wakil ketua Himpunan Persahabatan Wanita Cendekia Filipina-Iran, dalam pidatonya tentang "The Art of Human Excellence, mengatakan, "Rahasia penciptaan dan kehidupan budaya manusia yang mengundang pemikir humaniora untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Harus melihat seni dalam arti lebih luas dan universal, sebagaimana sang pencipta alam semesta yang hebat akhirnya menciptakan dunia dengan penuh kecintaan dan pengetahuan, karenanya Dia juga memberi karunia nikmat ciptaan kepada wanita, dan seni apakah yang telah diciptakan lewat tangan kreatif seorang wanita dan pikiran cerdiknya.
50 papan bertuliskan Surat Imam Ali kepada Malik Asytar
“Seni adalah bentuk karya dan salah satu manifestasi budaya dan peradaban manusia yang paling mencolok,” lanjutnya.
Di bagian lain pidatonya, Taghavi berkata, seniman dapat mentransfer pelbagai katup kemampuan artistiknya lewat menggerakkan garis, warna, bentuk, suara dan geometris kepada orang lain, dan ini bisa merefleksikan zat Tuhan yang luhur.
“Saya mengatakan kepada semua mahasiswa dan remaja pencari seni bahwa jika Anda ingin memasuki kancah seni, Anda harus masuk dengan panduan dan master dalam disiplin yang Anda favoritkan dan ulangi dan modelkan pada diri Anda,” kata wanita artis Iran tersebut.
Gelombang Baru Seni Iran
Demikian juga Maryam Faraji, seorang seniman Iran lainnya, terkait "gelombang baru seni di Iran" berkata, sekarang ini sejumlah seni Iran telah bercampur dengan seni Eropa dan Amerika, dan perubahan sosial politik di negara ini merupakan faktor pencipta adanya perubahan dalam bidang ini.
Di bagian lain pidatonya, dia berkata gagasan dan opini umum budaya ini menunjukkan bahwa bagaimana budaya yang ada dan peristiwa-peristiwa seni saling melengkapi bersamaan agar teridentifikasi dengan realitas budaya dan ciri historis serta nilai-nilai tradisional, terutama dengan Islam dan tradisi Iran Islam, sebagai faktor dalam pencatatan budaya sejati sebuah bangsa.
“Dengan dukungan Pemerintah Republik Islam Iran, sekarang ini tersedia kemunculan seniman seni baru, dan Museum of Contemporary Art di Iran telah menjadi faktor pendukung dan pensuport dalam penyelenggaraan pameran seni dengan bekerja sama dengan pemerintah di dalam dan di luar negeri,” tegas Faraji.
Di penghujung pertemuan ini, pameran seni wanita Iran dibuka secara resmi, di mana karya-karya wanita Iran termasuk 10 papan kaligrafi munajat Imam Ali (as), 5 papan surat Imam Ali (as) kepada Malik Asytar dan 2 papan Asmaul Husna yang kesemuanya adalah karya Tandis Taghavi dipamerkan untuk umum.
Perjamuan makan siang dengan tuan rumah Francisco Benitez, Kepala universitas, dan bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Islam Iran termasuk bagian lain dari acara tersebut.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar