Ritual ibadah politik salat Jumat kota Qazwin kemarin dipimpin oleh Ayatullah Abdul-Karim Abedini, wakil Rahbar Revolusi Islam Iran untuk kota ini, Masjidun Nabi saw.
Di permulaan khutbah, Ayatullah Abedini mengajak seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan ketakwaan di setiap gerak gerik kehidupan sehari-hari.
“Di setiap majelis harus disebarkan ajakan untuk mengingat Allah, mengerjakan salat, dan salat berjamaah, karena semua ini bisa mendatangkan berkah bagi majelis kita,” ujar Ayatullah Abedini.
“Kita jangan lupa untuk selalu menyambung silaturahim, terutama di kalangan famili dan keluarga. Inilah sebagian dari arti dan manifestasi takwa,” lanjut khutbah Ayatullah Abedini.
Ayatullah kembali menukaskan, “Takwa berarti kasih sayang antar sesama, akrab dengan Al-Quran, infak, memakmurkan masjid dengan jamaah, silaturahim, mencium tangan orang tua, memperhatikan anak-anak, hubungan harmonis suami dan istri, memperhatikan hak-hak tetangga, karyawan, dan pegawai, menjaga keadilan di pasar, dan memelihara kesewarnaan. Semua ini harus berjalan lancar di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita supaya semua orang bisa mencicipi rasa manis agama Islam.”
Pada kelanjutan khutbah Jumat, Ayatullah Abedini menguraikan banyak peristiwa yang sedang mengancam dunia dan Iran.
“Salah satu peristiwa pedih tersebut adalah keterlantaran warga muslim Rohingya. Negara-negara yang selalu meneriakkan HAM ternyata hanya bisa bungkam dalam menghadapi peristiwa pahit ini,” ujar Ayatullah Abedini.
“Peristiwa lain adalah gerak-gerik rezim zionis di kawasan yang telah mendorong kita supaya menyatakan siaga di perbatasan rezim penjajah ini. Rezim Israel tahu dengan pasti bahwa beton yang telah mereka bangun tersebut lebih rapuh sehingga tidak akan pernah mampu melawan badai muqawamah, seperti semangat Syahid Hujaji dan para syuhada pembela Haram Ahlul Bait as,” tukas Ayatullah Abedini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar