“Di luar Dunia Arab, setiap tahun kita bisa menyaksikan kehadiran massa besar-besaran untuk membela Yerusalem. Akan tetapi, di dalam Dunia Arab sendiri bernapas dilarang. Apalagi menggelar demonstrasi. Kecuali di negara-negara yang berada di luar garis hegemoni Amerika dan dan Arab Saudi.”
Demikian pernyataan ini ditegaskan oleh Sayyid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, di hadapan para hadirin yang menghadiri parade Hari Quds Dunia, seperti dilansir Al-Alam hari ini.
Nasrullah menyatakan banyak terima kasih atas partisipasi seluruh lapisan rakyat Lebanon yang telah bersedia hadir di bawah terik matahari dan dalam kondisi berpuasa hanya untuk menyatakan pembelaan terhadap rakyat Palestina.
“Kita berkumpul di sini untuk menyambut ajakan Imam Khomeini guna membela cita-cita Palestina,” tukas Nasrullah.
“Jumat seperti ini memiliki nilai agamis, jihadi, dan kemanusiaan supaya kita semua memuliakan Yerusalem,” lanjut Nasrullah.
Menurut penegasan Sayyid Hasan Nasrullah, Yerusalem dan seluruh tempat suci Islami dan Masehi memang telah menjadi simbol pertikaian dari sejak 70 tahun silam.
“Banyak konspirasi yang telah dilakukan, termasuk oleh Donald Trump, seperti meresmikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memindahkan kedutaan besar Washington ke kota ini, serta “kontrak abad ini”. Semua ini bertujuan untuk memusnahkan Palestina,” tukas Nasrullah.
“Ketika kita menyaksikan apa yang terjadi di dalam Palestina dan pula apa yang sedang membara di seluruh dunia; yakni Hari Quds Dunia, kita memahami dengan benar bahwa ribuan warga Palestina menggelar salat Jumat terakhir di bulan Ramadhan ini di Masjidul Aqsha dan ribuan rakyat Gaza menggelar demonstrasi kembali. Kita juga menyaksikan penggelaran hari ini di Iran, Yaman, dan Iraq,” tukas Nasrullah.
(Al-Alam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar