Poster hoax deklarasi dukungan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan yang beredar di dunia maya
Sempat beredar di dunia maya undangan deklarasi dukungan yang diberikan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam undangan itu memuat foto Anies Baswedan dengan latar belakang bendera Merah Putih dan memuat logo KAHMI. Undangan itu juga berisi kegiatan berupa deklarasi dukungan KAHMI ke Anies Baswedan untuk menjadi capres di acara halalbihalal MN KAHMI.
Disebutkan dalam undangan itu, acara diselenggarakan hari Kamis (12/7/2018), di Balai Kota DKI Jakarta.
Dalam undangan digital itu disebutkan bahwa KAHMI akan mengadakan deklarasi dukungan calon presiden untuk Anies pada Kamis, 12 Juli 2018, di Bale Agung Balaikota, Jakarta.
Terkait hal tersebut Majelis Nasional KAHMI menegaskan tak pernah mengeluarkan undangan deklarasi dukungan KAHMI kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sekretaris Jenderal KAHMI Manimbang Kahariady menegaskan undangan tersebut adalah hoaks. “MN (Majelis Nasional) KAHMI menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar.
Dengan alasan apapun instansi Pemerintah tidak diperkenankan digunakan untuk kegiatan politik praktis,” kata Manimbang, melalui keterangan resmi, Kamis (12/7/2018).
KAHMI menganggap penyebaran informasi tidak benar ini merupakan manuver politik yang tidak bertanggung jawab.
Ia menegaskan, KAHMI konsisten menjaga komitmen dan independensinya dan tidak berpolitik praktis.
KAHMI juga tak bisa digunakan sebagai alat dukungan parpol.
“MN KAHMI menyatakan dengan tegas bahwa gerakan politik berupa pembentukan Whatsapp Anggota Group (WAG) diberbagai daerah yang mengatasnamakan Relawan Anies Baswedan (RAB) Keluarga Besar (KB) HMI adalah manuver politik perorangan, bukan merupakan sikap, kebijakan organisasi MN KAHMI,” paparnya.
“Gerakan tersebut kontraproduktif dan oleh karena itu harus segera dihentikan,” lanjut dia. Manimbang menginstruksikan seluruh pengurus organisasi KAHMI di daerah untuk disiplin dan mengimbau seluruh anggota KAHMI untuk waspada dan merespons cepat berbagai manuver dan jebakan politik yang mengancam keutuhan organisasi.
(Kompas/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar