Pameran Kaligrafi Alquran tentang "Dialog Keagamaan" diadakan Sabtu (7/7) atas prakarsa atase kebudayaan Iran pada Konferensi Uskup Katolik Filipina ke-17 di Manila.
Atase kebudayaan Iran di Filipina dalam sebuah berita kepada IQNA mengumumkan, bersamaan dengan Konferensi Uskup Katolik Filipina ke-17 di Manila, diselenggarakan pameran Kaligrafi Alquran tentang Dialog Antar Agama dengan Karya-Karya dari Tandis Taghavi, Ketua Himpunan Kaligrafi Manila dan Wakil Perempuan Bendekia Iran dan Filipina pada Sabtu (7/7).
Pameran ini yang diselenggarakan oleh atase kebudayaan dengan kerjasama Konferensi Uskup Katolik Filipina dan Asosiasi Kaligrafi Manila, dibuka oleh Kardinal Antonio Tagle, Kepala Uskup Manila dan kepala badan amal Vatikan, salah satu dari lima penasihat kardinal dalam urusan agama dan teologi Paus Fransiskus dan kepala urusan spiritual dan teologi benua Asia di Vatikan, Presiden Rumania Romulo Valles, Ketua Konferensi Katolik Filipina dan kepala uskup Davao serta Hujjatul Islam Akbari, Ketua Jamiah al-Mustafa cabang Manila.
Pameran Manila memamerkan karya seni kaligrafi Nastaliq Tandis Taghavi, mencakup 16 papan dengan tema umum seperti delapan ayat musyabih dalam kitab-kitab samawi, Injil dan Taurat, dan demikian juga surah Maryam (as) di Aula Konferensi Konferensi Para Uskup Katolik Filipina.
Dalam acara ini. Mohammad Jafari Malek, Atase kebudayaan Iran di Filipina dalam sebagian pidatonya membacakan pidato Rahbar tentang dialog lintas agama untuk para audien dan mengatakan: Keindahan dan seni dari perspektif agama senantiasa memanifestasikan keindahan Zat Tuhan yang gambarannya termanifestasikan di Surga dan ini adalah esensi dari semua agama yang menghargai kebermaknaan hidup dan tujuan. Dengan meningkatkan pandangan hidup indah ini dengan kedamaian dan ketenteraman dengan keluarga, agama dapat memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi kontradiksi material dunia kontemporer dan membuka jalan bagi solusi krisis dunia kontemporer kepada para pengikut agama-agama.
“Agama mengatakan dengan lantang bahwa konflik kekerasan agama tidak kompatibel dengan sifat damai agama dan kembali ke misi utama agama, yang merupakan keselamatan manusia, harus ditentukan dengan dialog konstruktif untuk semua. Kami berharap bahwa melalui dialog antara agama yang berbeda dan pencerahan bagi semua bangsa dan agama. Agama akan berada di tempat yang penuh welas asih dan kedamaian dan juga perdamaian akan tersebar di antara keluarga dalam naungan agama,” imbuhnya.
Demikian juga, Kardinal Romulo Valles, Ketua Konferensi Katolik Filipina, juga membacakan sebuah pesan sebagai berikut:
Saudara dan saudari
Semoga Mendapatkan Kedamaian!
Para uskup Filipina senang bahwa masyarakat Iran, bertepatan dengan penyelenggaraan pertemuan lembaga umum konferensi Para Uskup Katolik Filipina ke-117 nya, lewat atase kebudayaan kedutaan Republik Islam Iran, menyelenggarakan sebuah pameran kaligrafi dialog lintas agama.
Kami sangat bangga selama pameran, hadiah kaligrafi yang dibuat atas prakarsa Kedutaan Besar Iran akan disumbangkan ke Konferensi Para Uskup Filipina, dengan dihadiri seniman kaligrafi Tandis Taghavi.
Kami berharap kegiatan murah hati masyarakat Iran ini akan berkontribusi pada pengembangan dialog dan pemahaman serta perdamaian antara kami dan saudara-saudari muslim, terutama pengikut Islam Syiah.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar