Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, 16 Oktober 2017. (Foto: TEMPO/Subekti).
Anies Baswedan mendapat surat terbuka dari politikus PKS Mahfudz Siddiq. Isinya suara kegelisahan jika Anies harus maju di Pilpres meninggalkan tugasnya memimpin DKI Jakarta.
Mahfudz mengungkapkan kegelisahannya melalui surat terbuka untuk Anies. Di awal tulisan, Mahfudz mengaku sebagai warga DKI Jakarta yang ikut memilih Anies saat Pilgub DKI 2017.
“Kenapa terselip rasa gelisah dan cemas dalam diri saya? Karena setelah mengikuti hiruk-pikuk berita di media, muncul pertanyaan di kepala saya: “Akankah saya kehilangan sosok Anies Rasyid Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang telah saya pilih bersama tiga jutaan warga lainnya?” Jika pemimpin itu diposisikan sebagai imam bagi ummat, “Apakah sang Imam akan meninggalkan ummatnya di fase awal perjalanan perjuangan ini?” kata Mahfudz dalam surat terbuka yang dikutip detikcom, Rabu (11/7/2018).
Anggota DPR ini menghitung perjalanan karir Anies memimpin Ibu Kota selama 7 bulan. Mahfudz tak rela bila Anies meninggalkan Jakarta di masa perkenalan ini. Tak lupa dia juga menyematkan doa agar Anies bisa amanah dan tuntas memimpin DKI Jakarta.
“Perjalanan 7 bulan pertama, saya yakini sebagai fase “Ta’aruf”. Yaitu fase Bapak mengenali apa dan bagaimana Jakarta ini. Mungkin baru mulai tahun kedua dan seterusnya, Bapak bisa benar-benar menjalankan program pembangunan secara tepat dan cepat,” tutur Mahfudz.
Surat terbuka ini sudah diketahui Anies. Anies berjanji menanggapi kegelisahan Mahfudz.
“Oh, saya baru terima. Saya baca dulu ya, nanti saya komentari. Begitu ya,” kata Anies di Balai Kota.
(Detik/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar