Abu Jibril
Oleh: Eko Kuntadhi
Ada dokumen tersebar. Isinya menggambarkan Abu Jibril ternyata salah satu otak gerakan ganti Presiden. Bapak dari salah seorang teroris yang mati di Syuriah ini menjadi Presedium. Sementara Neno Warisman menempati posisi sekretaris.
Jika dokumen itu benar betapa ngerinya.
Kita tahu anak Abu Jibril bergabung bersama Alqaedah di Syuriah. Mati disana. Anaknya yang lain pernah di tangkap Densus 88 karena keterlibatannya pada peristiwa bom Mariott.
Abu Jibril sendiri adalah orang yang meyakini mereka yang mengamalkan Pancasila akan binasa. Hukum negara kita adalah toghut atau negara setan sehingga
Indonesia harus diganti hukum agama.
Seperti anaknya meyakini Alqaeda yang mengotaki pembunuhan ratusan manusia di Newyork adalah tindakan yang benar.
Nah, orang seperti inilah yang ngotot mengganti Jokowi. Abu Jibril bergandengan tangan dengan politisi asal PKS menyerukan gerakan tersebut. Wajar. Keduanya memang ada kesamaan pandangan soal bentuk negara.
Apakah tujuannya hanya ganti presiden? Saya gak yakin.
Jadi kita bukan saja menghadapi politisi dan partai yang mau ganti presiden. Yang kita hadapi adalah kekuatan yang mau mengganti Indonesia. Menggantinya menjadi apa? Ya, mirip-mirip pemerintahan ISIS atau Alqaedah.
“Mas, orang yang dipanggil Abu Jibril karena punya anak namanya Jibril kan?,” tanya Bambang Kusnadi.
“Iya…”
“Terus mas yakin Abu Kumkum masih perjaka?”
“Mbuh…”
(Kuntadhi/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar