Menurut keyakinan banyak analis, siasat Amerika di Timur Tengah sekarang ini sudah mengalami goncangan, kelemahan, dan stagnansi. Kemenangan selalu berada di pihak Iran, Suriah, dan Rusia.
Mantan kepala staf gabungan angkatan darat Amerika, tujuan pertama Washington adalah mengusir Iran dari Suriah. Akan tetapi, harapan ini sudah kandas.
“Donald Trump ingin memusnahkan pengaruh Iran di Suriah. Menurut saya, keinginan ini tidak mungkin terwujud,” ujar Jenderal Jack Keane.
Pada hakikatnya, Suriah dan para sekutunya tidak membiarkan Amerika menggapi tujuan yang sedang dikejar dari sejak permulaan krisis Suriah.
Washington dan seluruh sekutu sebenarnya ingin menggulingkan Basyar Asad dan membentuk sebuah rezim yang mereka inginkan tanpa sedikit pun memperhatikan kehendak rakyat Suriah.
Sekarang, kondisi di Suriah sudah melumatkan seluruh mimpi Amerika untuk Timur Tengah. Pemerintah Trump sudah melakukan usaha terakhir untuk mengurangi pengaruh Iran di Suriah. Trump bahkan meminta bantuan kepada Rusia untuk membantu dalam hal ini. Akan tetapi, semua usahanya telah kandas.
Menurut majalan Foreign Policy, kondisi di Suriah sekarang menunjukkan kegoncangan mendalam bagi Amerika di Timur Tengah serta penurunan kepentingan Washington seperti isu minyak, Israel, dan hegemoni.
Sekarang, setelah Suriah, Iran, dan Rusia tampil sebagai pemenang di medan perang, mungkin ada kesempatan bagi Amerika untuk merundingkan apakah yang sangat urgen bagi Timur Tengah dan mengapa. Tentu, hal ini tidaklah mudah.
Trump memang sedang melanjutkan siasat Barack Obama dalam memerangi terorisme. Akan tetapi, ia telah menendang tradisi para mantan presiden Amerika dan berani memindahkan kedutaan Washington ke Yerusalem, serta keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran.
(Arrahmah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar