Haidar al-Abadi - Iraqi Prime Minister.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan Senin (13/8) bahwa pemerintahnya hanya akan menahan diri dari menggunakan dolar dalam transaksi dengan Iran tanpa mematuhi cakupan penuh sanksi AS terhadap Republik Islam.
"Komitmen kami dalam masalah Iran adalah untuk tidak menggunakan mata uang dolar dalam transaksi, tidak akan mematuhi sanksi AS," kata televisi pemerintah mengutip perdana menteri seperti mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Baghdad pada hari Senin (13/8).
Pernyataan Abadi datang bertentangan dengan yang dia buat minggu lalu ketika dia mengatakan Irak tidak setuju dengan sanksi AS terhadap Iran, tetapi akan mematuhi mereka untuk menjaga kepentingannya sendiri, memicu kritik luas.
“Sebagai masalah prinsip, kami menentang sanksi di wilayah ini. Blokade dan sanksi menghancurkan masyarakat dan jangan melemahkan rezim,” katanya pada konferensi pers pada hari Selasa (12/8). “Kami menganggap mereka (sanksi terhadap Iran) merupakan kesalahan strategis dan salah, tetapi kami akan mematuhinya untuk melindungi kepentingan rakyat kami. Kami tidak akan berinteraksi dengan mereka atau mendukung mereka, tetapi kami akan mematuhinya,” tambahnya.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar