Sekjen Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah
Perang ini dimulai pada Juli 2006, dan berlanjut sampai gencatan senjata yang ditengahi PBB yang diberlakukan pada pagi hari pada 14 Agustus tahun itu, meskipun secara resmi berakhir pada 8 September ketika Israel mencabut blokade lautnya di Lebanon.
Sekjen gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa malam (14/08/18) mengatakan gerakan Hizbullah berada dalam bentuk terkuat sejak didirikannya.
"Hizbullah Lebih Kuat dari Sebelumnya", kata Sayyid Hassan Nasrallah dalam pertemuan yang menandai berakhirnya perang Israel tahun 2006 di Lebanon.
Menurut Nasrallah dari sisi persenjataan, peralatan, jumlah dan tekad yang dimiliki Hizbollah tidak pernah lebih kuat dari sekarang dibanding periode sebelumnya.
Konflik pada 2006 yang juga dikenal sebagai Perang Juli, terjadi di Libanon, bagian utara Pendudukan Palestina dan Dataran Tinggi Golan.
Perang ini dimulai pada Juli 2006, dan berlanjut sampai gencatan senjata yang ditengahi PBB yang diberlakukan pada pagi hari pada 14 Agustus tahun itu, meskipun secara resmi berakhir pada 8 September ketika Israel mencabut blokade lautnya di Lebanon.
Nasrallah juga membandingkan kekuatan pasukan Hizbullah dengan Israel, demikian menukil Daily Star melaporkan.
"Dua belas tahun, dan [Israel] mengancam untuk pergi berperang, tetapi pada saat yang sama [Israel] berbicara tentang peningkatan kekuatan perlawanan dan mengatakan tentara Hizbullah terkuat kedua di Timur Tengah setelah Tentara Israel," kata Nasrallah menukil pernyataan Israel, namun klaim Israel itu ditolaknya dan mengatakan, "Ini tidak akurat. ... Hizbullah lebih kuat dari Tentara Israel", tandas Nasrallah.
Berbicara tentang peran Hizbullah di Suriah yang berperang bersama pasukan Suriah melawan kelompok-kelompok Takfiri, Nasrallah mengatakan Hizbullah akan segera merayakan kemenangan. Dia juga menolak beberapa laporan yang mengklaim dirinya berencana menggunakan pidato untuk mengumumkan penarikan pejuang Hizbullah dari Suriah.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengubah pendiriannya, dan kini telah menerima pemerintah Suriah dan pasukannya, namun masih bersikeras untuk penggulingan Hizbullah dan Iran dari wilayah Suriah, kata Nasrallah.
(Daily-Star/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar