Oil prices could surpass $90 if Iranian supplies are disrupted.
Dengan China, India dan Turki sudah siap untuk melanjutkan impor minyak Iran, Jepang juga mengatakan sedang mempertimbangkan pengiriman berkelanjutan di tengah peringatan bahwa sanksi baru AS terhadap Tehran dapat mendorong harga di atas $ 90 per barel.
Selain empat importir utama, Uni Eropa mengatakan tidak akan memberlakukan sanksi AS yang akan dikenakan pada minyak dan sektor perbankan Iran pada 4 November.
Presiden Donald Trump menjatuhkan gelombang pertama sanksi Senin (6/8), menargetkan sektor keuangan, otomotif, penerbangan dan logam Iran dan mengancam bahwa gelombang kedua akan "naik ke tingkat lain" pada bulan November.
Analis pasar memperingatkan bahwa harga minyak bisa melampaui $ 90 jika pasokan Iran sekitar 2,4 juta barel per hari (bph) terganggu.
"Saat kita melangkah lebih jauh menuju kuartal keempat, saat itulah kita benar-benar melihat risiko harga berjalan dengan baik ke tahun 80-an dan berpotensi bahkan ke tahun 90-an tetapi sangat penting adalah berapa banyak kita kehilangan produksi Iran," CNBC mengutip Amrita Sen, kepala analis minyak di Aspek Energi, mengatakan.
Trump mengatakan penguasa Arab Saudi Raja Salman telah menyetujui permintaannya dan akan segera meningkatkan produksi minyak hingga 2 juta barel per hari (bpd) untuk menutupi kekurangan karena Iran.
Tetapi data baru yang dirilis pada hari Senin (6/8) menunjukkan produksi minyak Arab Saudi jatuh pada bulan Juli sebesar 200.000 bpd dari bulan sebelumnya. Penurunan mengejutkan pengamat pasar yang mengharapkan kerajaan untuk memanfaatkan kapasitas cadangan dan menambah barelnya ke pasar.
(CNBC/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar