Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Macam-macam Alergi Berdasarkan Penyebabnya

Macam-macam Alergi Berdasarkan Penyebabnya

Written By Unknown on Sabtu, 11 Agustus 2018 | Agustus 11, 2018


Macam-macam Alergi yang Dapat Terjadi

Agar Anda tidak keliru mengenal alergi yang diderita, berikut macam-macam alergi yang biasanya terjadi:


1. Alergi makanan

Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh pasca konsumsi makanan tertentu yang memicu alergi. Reaksi alergi berupa kulit dan mulut terasa gatal, bibir dan wajah mengalami pembengkakan, pusing, mual dan muntah, hingga sulit bernapas.

Kondisi ini akan muncul setelah seseorang mengonsumsi makanan tertentu yang memicu alergi. Makanan-makanan yang sering menyebabkan alergi, antara lain adalah telur, susu, kacang, ikan, kerang, gandum, dan kedelai.


2. Alergi kulit

Alergi kulit terjadi saat zat alergen yang memicu alergi bersentuhan dengan kulit. Reaksi alergi berupa kulit yang memerah, ruam, gatal, hingga bengkak, biasanya akan terjadi pasca kontak fisik terhadap zat tersebut. Zat alergen yang bisa memicu alergi kulit sangat beragam, mulai dari serbuk sari, logam nikel, krim yang dioleskan ke kulit, tanaman tertentu, lateks, hingga produk kecantikan atau produk pembersih yang mengandung zat tertentu.


3. Alergi debu

Debu merupakan salah satu zat yang dapat menyebabkan terjadinya alergi. Selain debu, reaksi alergi debu dapat disebabkan tungau atau kutu, kotoran hewan peliharaan, bangkai kecoa mati, dan spora. Seseorang yang mengalami alergi debu biasanya akan mengalami mata berair, mata merah, gatal, bersin, hidung gatal dan tersumbat, pasca terpapar oleh zat yang memicu alergi terjadi. Untuk mengatasi alergi debu, disarankan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan baik. Gunakan masker ketika membersihkan rumah.


4. Alergi obat

Alergi obat merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap obat yang dikonsumsi. Obat yang dikonsumsi dianggap oleh tubuh sebagai hal yang bisa membahayakan. Ada banyak jenis obat-obatan yang bisa memicu terjadinya alergi, termasuk obat antibiotik seperti penisilin, obat pereda nyeri seperti aspirin, obat kemoterapi untuk mengobati penyakit kanker, dan obat untuk mengatasi penyakit autoimun. Sebaiknya segera konsultasi dokter bila Anda merasakan adanya reaksi alergi setelah mengonsumsi obat, seperti ruam kulit, gatal-gatal, demam, pembengkakan, napas berbunyi mengi, mata berair dan sesak napas.


Prinsip pengobatan alergi yang utama adalah dengan mengidentifikasi penyebab alergi dan menjauhi faktor pencetus alergi tersebut. Untuk mengobati keluhan yang mengganggu, dapat diberikan obat-obatan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal. Sedangkan untuk alergi berat dokter mungkin juga akan memberikan obat kortikosteroid.

Dari macam-macam alergi di atas, reaksi alergi yang muncul akan berbeda pada setiap orang. Meski umumnya reaksi alergi tidak membahayakan nyawa, Anda perlu waspada akan terjadinya reaksi anafilaktik. Meski jarang terjadi, reaksi anafilaktik patut diwaspadai karena dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan segera. Kondisi ini ditandai dengan sulit bernapas, denyut nadi melemah, detak jantung meningkat dan pucat.

(Alo-Dokter/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: