Tamir Pardo, Former Mossad Chief.
Dalam konteks hasutan terhadap Hizbullah, situs berita Saudi Elaph mewawancarai mantan kepala badan keamanan Zionis Mossad Tamir Pardo karena merencanakan pembunuhan sejumlah ilmuwan nuklir Iran dan mengadakan pertemuan rahasia dengan perwakilan dari aparat intelijen dari apa yang disebut Negara-negara Arab moderat.
Wawancara itu direncanakan akan mendapatkan jawaban anti-Hizbullah karena salah satu pertanyaannya adalah tentang saran Pardo untuk mengatasi gerakan Perlawanan dan kekuatan roketnya.
Pardo menekankan bahwa cara militer tidak akan pernah dapat memberantas Hizbullah, yang menyarankan menjatuhkan sanksi terhadap Libanon untuk mendorong negara itu ke dalam rawa yang mendalam.
"Solusinya dapat dicapai melalui cara politik, bukan militer."
Perwira Zionis meminta Saudi dan Emirat untuk menekan Lebanon dengan menarik atau memotong simpanan mereka dari bank-bank negara, menambahkan bahwa mereka juga dapat mendesak AS dan Prancis untuk memberikan tekanan pada pemerintah Libanon untuk mengakhiri masalah Hizbullah dan persenjataannya.
Pardo juga menyatakan bangga karena telah mengadakan pertemuan rahasia dengan perwakilan badan-badan intelijen dari apa yang disebut negara-negara Arab moderat, menambahkan bahwa 'Israel' dan negara-negara tersebut “bersama-sama mengatasi ancaman Iran”.
(Saudi-Elaph/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar