Korban di Hodaidah
Setidaknya 56 warga sipil kehilangan nyawanya dan 90 lainnya terluka ketika koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menghujani Pelabuhan Hodaidah Yaman dengan bom. Anak-anak termasuk remaja pedagang jalanan tak tertinggal menjadi korban.
Srangan udara yang digelar pada 2 Agustus menyasar pelabuhan ikan dan pasar ikan kota yang ramai pengunjung dan berdekatan dengan rumah sakit. Menurut pekerja medis, lebih daripada 20 rudal ditembakkan pesawat tempur ke sejumlah titik di area setempat.
Muslimnews.co.uk mencatat, serangan pertama meledakkan pasar ikan. Satu setengah jam kemudian, serangan berikutnya menghantam jalan di depan rumah sakit. Serangan kedua terjadi ketika para korban serangan pertama sedang dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
Menurut Kantor Berita Reuters, 26 orang tewas dalam serangan itu. Kantor Berita SABA melaporkan, 30 orang tewas dan 50 lainnya terluka. Namun menurut jurnalis Yaman, Hussain Albukhti, 56 warga sipil terbunuh – termasuk nelayan – akibat serangan brutal itu.
Jurubicara koalisi militer Kolonel Turki Al Malki mengelak dan justru menuding gerakan perlawanan di Yaman, Houthi, sebagai pelaku serangan. “Koalisi tidak menggelar operasi serangan di Hodaidah hari ini,” kata Al Malki kepada Televisi Alarabiya, 2 Agustus.
Melalui akun Twitter, Palang Merah Internasional menulis, pihaknya mengirimkan peralatan bedah ke Rumah Sakit Al Thawra yang cukup untuk 50-an korban luka setelah serangan meletus.
Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lainnya, melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015. Serdadu koalisi juga memblokade Yaman dari darat, laut dan udara, yang menambah derita rakyat di negara tetangga Saudi itu.
Di samping itu, Badan Kesehatan Dunia WHO mencatat, angka kematian di Yaman meningkat karena kekurangan gizi. Negara ini juga menghadapi gelombang bahaya penyebaran wabah kolera di tengah berlanjutnya serangan Saudi dan penghancuran infrastrukturnya, terutama jaringan air bersih.
Serangan koalisi Saudi telah menewaskan lebih daripada 14 ribu warga Yaman, melukai puluhan ribu lainnya dan merusak infrastruktur publik. Hingga kini, jutaan warga Yaman mengungsi mencari tempat yang lebih aman.
(Reuters/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar