Seiring dengan perluasan dan pengembangan kompleks Makam Suci Imam Ridha as, jumlah peziarah juga bertambah dan urgensi kota suci Mashhad sebagai destinasi wisata relijius, bukan saja di Iran, bahkan di Dunia Islam, semakin menonjol.
Para wisatawan asing non-Muslim meski tidak diperkenankan masuk ke lokasi Makam Suci Imam Ridha as dan masjid bersejarah Goharshad, namun mereka masih bisa menikmati suasana spiritual di tempat-tempat lain yang ada di kompleks Makam Suci Imam Ridha as dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyaksikan keindahan arsitektur, ritual ibadah dan ziarah yang dilakukan umat Islam.
Penyampaian Informasi yang Lemah
Haram Suci Razavi dikunjungi oleh beberapa tipe peziarah asing. Sekelompok peziarah yang datang dari negara mereka dengan biaya sendiri dan kebanyakan tidak berhubungan dengan Departemen urusan Internasional Haram Suci Razavi, mereka hanya datang untuk berziarah.
Kepala Divisi Komunikasi dan Kerjasama Internasional, Departemen urusan Internasional, Haram Suci Razavi, Hujatulislam Malakouti Tabar terkait hal ini mengatakan, sungguh disayangkan penyampaian informasi kami sangat kurang dan sebagian besar peziarah asing tidak mengetahui pelayanan apa saja yang diberikan oleh Haram Suci Razavi sehingga mereka bisa memanfaatkannya. Jika mereka adalah para peziarah umum, maka akan kami undang ke restoran Imam Ridha as dan akan kami siapkan acara tur keliling Haram Razavi untuk mereka, setelah itu dengan memperhatikan bahasa yang mereka gunakan, akan kami ajak ke salah satu tempat suci, misalnya untuk peziarah berbahasa Arab, akan kami ajak ke Halaman Ghadir, untuk peziarah berbahasa Urdu, kami ajak ke Serambi Kowsar dan yang berbahasa Inggris akan kami ajak ke Serambi Darul Rahmah, di sana sudah disiapkan pemutaran film dan video klip seputar Haram Suci Razavi, sejarah singkat Haram Razavi, dan informasi tentang beragam pelayanan yang diberikan Haram Suci Razavi.
Para Peziarah Khusus dari Luar Iran
Di antara peziarah asing, terdapat pejabat dan tokoh politik atau budaya yang datang dari sejumlah negara ke Haram Suci Razavi dan sesuai dengan posisi mereka, bagi rombongan atau pribadi yang datang ke kota suci Mashhad sudah disiapkan berbagai program acara khusus di Departemen urusan Internasional.
Menurut keterangan Hujatulislam Malakouti Tabar, Departemen urusan Internasional Haram Suci Razavi sejak lama sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah tokoh politik dan budaya dari beberapa negara asing dan menggelar acara-acara bersama. Tokoh-tokoh ini biasanya datang dari Haram-haram Suci Dunia Islam yang sudah menjalin kerja sama dengan Haram Razavi sejak dua tahun lalu dan sampai sekarang terus mengalami perluasan.
Begitu juga bagi tokoh-tokoh budaya dan politik sejumlah negara yang sejak lama telah mengumumkan rencana kunjungan mereka ke Haram Suci Razavi, dengan memperhatikan keluar masuknya mereka ke kota Mashhad, sudah dipersiapkan sejumlah program acara khusus termasuk kunjungan ke Makam Suci Imam Ridha as, menikmati sajian makanan berkah Haram Razavi, menggelar pertemuan dan dialog konsultasi dan membahas metode kerja sama antara Haram Suci Razavi dengan mereka, baik secara pribadi maupun organisasi yang berada di luar Iran.
Kerja sama dengan tokoh-tokoh budaya dan politik sejumlah negara asing membawa dampak dan berkah yang baik, dan melalui kantor-kantor perwakilan serta departemen lain, dijalin kerja sama yang luas dan beragam antara Haram Suci Razavi dengan sejumlah negara berbeda. Berdasarkan keterangan Kepala Divisi Komunikasi dan Kerjasama Internasional, Departemen urusan Internasional Haram Suci Razavi, kompleks Makam Suci Imam Ridha as di Pekan Karamah dan akhir bulan Shafar, menyiapkan program acara khusus bagi peziarah asing, begitu juga di bulan suci Ramadhan dan pekan awal bulan Muharam oleh divisi ini bagi para peziarah Imam Ridha as. Rombongan Di Bawah Naungan Mentari, Zire Saye-ye Khorshid, pengiriman mubaligh, pekan-pekan Razavi dan yang lainnya, termasuk program acara yang diselenggarakan pada Pekan Karamah atas kerja sama sejumlah lembaga di luar negeri untuk menyebarluaskan budaya Razavi.
Para Peziarah yang Kekurangan
Warga Pakistan termasuk para peziarah yang serba kekurangan, mereka datang ke kota Mashhad lewat jalur darat dengan menempuh berbagai kesulitan. Menurut Hujatulislam Malakouti Tabar, berdasarkan persetujuan Perwalian Haram Suci Razavi, setiap hari sekitar 800 warga miskin Pakistan, mendapat tiga kali makanan berkah Imam Ridha as.
Metode identifikasi peziarah miskin Pakistan adalah seperti ini, ketika rombongan peziarah Pakistan tiba di perbatasan Mirjave, Iran, ketua rombongan akan menghubungi dan melakukan koordinasi yang diperlukan dengan Departemen urusan Internasional, Haram Suci Razavi, kemudian Divisi Bantuan untuk Mustadhaafin, Haram Suci Razavi akan menyerahkan data jumlah mereka ke restoran Imam Ridha as agar diberikan pelayanan yang lebih baik, setelah makanan tersedia, para peziarah miskin Pakistan itu akan dibawa ke tempat menginap khusus bagi mereka.
Peziarah Asing Terbanyak
Peziarah Makam Suci Imam Ridha as kebanyakan berasal dari Pakistan dan Irak, mereka adalah peziarah asing Haram Suci Razavi terbanyak. Kepala Divisi Komunikasi dan Kerjasama Internasional, Haram Suci Razavi mengatakan, sebelumnya peziarah terbanyak berasal dari Irak dan di posisi kedua dari Arab Saudi. Namun sekarang peziarah Makam Suci Imam Ridha as terbanyak berasal dari Irak dan kedua dari Pakistan. Peziarah berbahasa Arab dari Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Bahrain berada di posisi ketiga. Para peziarah dari negara Eropa, Asia Tengah dan India berada di peringkat selanjutnya.
Sekitar 10 persen wisatawan asing yang datang ke Iran, mengunjungi kota Mashhad dan menziarahi Makam Suci Imam Ridha as. Menurut keterangan Hujatulislam Malakouti Tabar, untuk menziarahi Imam Kasih Sayang, jumlah ini terhitung kecil dan harus diupayakan agar bisa lebih dari 10 persen dan kita harus mengupayakan agar peziarah asing bisa sampai sekitar 30 persen.
Para Peziarah Pertama
Para peziarah asing yang baru pertama kali termasuk ke dalam kelompok lain dari peziarah non-Iran. Sehubungan dengan hal ini, Kepala Divisi Komunikasi dan Kerjasama Internasional, Departemen urusan Internasional, Haram Suci Razavi menuturkan, saat ini sedang dibentuk sebuah tim panitia untuk membantu kami dalam memberikan pelayanan kepada para peziarah asing yang tidak mampu. Pelayanan tersebut meliputi tempat menginap, makanan berkah Imam Ridha as, tur keliling Haram Suci, kunjungan ke museum dan perpustakaan Razavi, visa, konsultasi hukum dan pelayanan di bidang budaya.
Koordinasi Instansi-instansi Nasional
Kami setiap tahun menerima jutaan wisatawan asing yang tidak semua bermaksud untuk berziarah dan sebagian besar mereka mungkin tidak tahu ada kota bernama Mashhad di Iran dan Makam Suci Imam Ridha as yang di sana mereka bisa menikmati suasana spiritualitas, mendapatkan fasilitas serta menyaksikan kemajuan-kemajuan yang dicapai Haram Suci Razavi. Hujatulislam Malakouti Tabar percaya, semua instansi negara harus melakukan penyampaian informasi luas bersama-sama dengan Haram Suci Razavi sehingga wisatawan asing memasukkan agenda kunjungan ke Makam Suci Imam Ridha as.
Undangan Makan dengan Menunjukkan Paspor
Haram Suci Razavi sepanjang tahun untuk seluruh peziarah memberikan makanan berkah dari restoran Imam Ridha as cukup dengan menunjukkan paspor. Menurut keterangan Kepala Divisi Komunikasi dan Kerjasama Internasional, divisi ini dengan kerja sama Departemen Tempat-tempat Suci, untuk makan siang dan makan malam, memberikan kesempatan kepada setiap peziarah untuk menikmatinya.
Tiket makanan dan pelayanan lain yang diberikan Haram Suci Razavi seluruhnya dimaksudkan untuk menciptakan kenangan baik di benak para peziarah yang bertamu ke Iran, akan tetapi jamuan layak ini memerlukan kerja sama dari instansi-instansi pemerintah lain dengan Haram Suci Razavi.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar