Sandiaga Uno – Prabwowo Subianto
Sebelumnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyematkan gelar santri di era post-Islamisme pada bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Meski secara langsung tak ada latar belakang santri, namun Sandi dimata Sohibul adalah sosok yang hidup di alam modern dan sudah mengalami proses spiritiualisasi dan Islamisasi.
“Dia benar-benar menjadi contoh pemimpin muslim yang kompatibel dengan perkembangan zaman,” tutur Sohibul di acara deklarasi Prabowo-Sandi, Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/10) malam.
Sementara Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengatakan calon wakil presiden Sandiaga Uno sebagai sosok yang dipaksakan sebagai santri. Dia menyebut pasangan capres Prabowo Subianto itu sebagai ‘santri poles’.
Arwani pun mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menilik latar belakang capres dan cawapres pemilu 2019.
“Hati-hati milenials, jangan asal pilih. Hendaknya bijaksana melihat santri yang benar santri, bukan ‘santri poles’ atau disantri-santriin,” kata Arwani di kawasan Menteng Jakarta, Minggu (12/8).
Dalam hal ini, Arwani menyindir Sandiaga yang kerap disebut-sebut sebagai Santri Milenials. Padahal menurutnya, Sandiaga sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan santri.
“Sosok Sandi dipaksa menjadi santri. Kalau Pak Prabowo dan Sandi enggak masuk level itu ya,” kata Arwani.
Selain menyindir soal santri, dia juga mengatakan saat ini banyak ulama yang muncul ke permukaan dan akan membingungkan generasi milenial.
“Ulama juga banyak, klaim-klaim sepihak juga banyak. Ini bagian yang kita khawatirkan yakni soal milenial dan soal agama,” katanya.
(CNN-Indonesia/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar