Abdul Malik Al Ajri, seorang anggota dewan politik Ansarullah, dengan mengkritik permintaan Dewan Keamanan Saudi untuk menyelidiki kejahatan Saada, menekankan perlunya pembentukan Komisi Independen untuk menyelidiki kejahatan ini.
Menurut laporan IQNA dilansir dari situs al-Masirah, Abdul Malik Al Ajri, seorang anggota dewan politik Ansarullah, menulis dalam akun Twitter-nya: “Dewan Keamanan tidak perlu mengadakan pertemuan yang hanya mengajak untuk menyelidiki kejahatan yang mengerikan ini.”
Dia menyatakan bahwa pembentukan komite penyelidikan dalam kejahatan ini adalah hal yang paling sedikit yang harus dilakukan. “Mengundang pelaku kejahatan untuk menyelidiki kejahatannya hanya untuk membasmi kejahatan ini,” ucapnya.
Al Ajri lebih lanjut meratapi posisi lemah Dewan Keamanan terkait kejahatan Dhahyan di kota Saada Yaman, yang mengakibatkan korban lebih dari 131 warga, termasuk 96 anak.
Perlu disebutkan bahwa, pasca serangan mengerikan koalisi Saudi ke sebuah bus pengangkut pelajar Yaman di kota Saada, Dewan Keamanan pada hari Jumat malam (10/8), atas permintaan negara-negara Swedia, Bolivia, Belanda, Peru dan Polandia sebagai 5 anggota Dewan Keamanan, mengadakan pertemuan darurat dan konklusif.
Pada pertemuan yang diadakan di belakang pintu tertutup, duta besar Inggris, yang merupakan ketua tetap Dewan Keamanan, ikut prihatin dan meminta penelitian yang memuaskan.
Sementara Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Hag menyatakan dalam sebuah statemen bahwa Guterres mengutuk serangan udara koalisi Arab yang dipimpin Arab di Yaman, yang menewaskan puluhan orang dan mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk melindungi kehidupan warga sipil dan mencegah dari penargetan mereka.
(Al-Masirah/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar