Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Trump: "Fake News" Dapat Picu Perang

Trump: "Fake News" Dapat Picu Perang

Written By Unknown on Senin, 06 Agustus 2018 | Agustus 06, 2018

Donald Trump ,US President

Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus mengeluarkan serangan gencar terhadap media yang dijulukinya sebagai " Fake News".

Pada Minggu (5/8/2018), dia menyebut berita palsu dapat memicu perang. Trump mengklaim mendapat dukungan dari rakyat AS untuk menunjukkan berita bias mengenai dirinya.

"Berita Palsu yang membenci saya bilang mereka adalah musuh masyarakat, karena mereka tahu itu benar," kicaunya di Twitter.

Berita Palsu membenciku mengatakan bahwa mereka adalah Musuh Rakyat hanya karena mereka tahu itu BENAR. Saya memberikan layanan hebat dengan menjelaskan hal ini kepada Rakyat Amerika. Mereka dengan sengaja menyebabkan perpecahan besar & ketidakpercayaan. Mereka juga bisa menyebabkan Perang! Mereka sangat berbahaya & sakit!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 5 Agustus 2018

"Saya menyediakan layanan luar biasa dengan menjelaskan hal ini kepada rakyat Amerika," imbuhnya.

Kepada pengikutnya yang berjumlah 53 juta, dia menyatakan media dengan sengaja menyebabkan perpecahan besar dan ketidakpercayaan.

"Mereka (berita palsu) juga bisa menyebabkan perang. Mereka sangat berbahaya dan sakit," imbuhnya.

Setelah itu, Trump mengunggah cuitan tentang tarif dagang, yang kemudian dilanjutkan kicauan tentang pertemuan putranya, Donald Trump Jr, dengan seorang pengacara terkait Rusia.

The Hollywood Reporter mewartakan, komentar Trump tentang media makin memanas hingga kini. Dia berulang kali mengutuk berita palsu atau hoaks karena menjadi musuh masyarakat.

Dia bahkan menyebut pers "menjijikkan", dan membentuk kisah negatif.

CNBC melaporkan, beberapa media ternama di AS kerap menjadi sasaran kemarahan Trump, yaitu CNN, The Washington Post, dan The New York Times.

(CNBC/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: