Melihat drama alotnya tarik ulur penentuan cawapres Prabowo semakin membuktikan bahwa politik memang penuh intrik. Agama yang selama ini dijadikan dasar dalam menentukan calon pemimpin akhirnya tidak berlaku bagi koalisi Gerindra-PKS-PAN. Buktinya, Itjimak ulama diabaikan, prestasi calon dinomorduakan dan pada akhirnya tetaplah uang yang memenangkan pertarungan.
Fakta yang tidak terbantahkan lagi bahwa Sandiaga Uno yang memang kuat secara finansial lebih memikat Prabowo ketimbang beberapa tokoh agamis yang disodorkan ulama GNPF.
Dan lihatlah sekarang semua diam meski sosok Sandiaga bukanlah cawapres harapan umat. Bahkan PKS yang awalnya mengatakan itjimak ulama adalah harga mati pun sekarang hanya bisa tunduk dan dengan setengah terpaksa berbisik lirih “Sandiaga adalah santri di era post-islamisme”. Apa dengan sumbangan 1 triliun bisa mendadak santri? Entahlah saya juga heran…
Prabowo memang tidak secara lugas menyampaikan alasan memilih Sandiaga adalah alasan uang. Tetapi siapa menyangkal bahwa hanya Sandiagalah yang memiliki pundi-pundi uang untuk memenuhi kebutuhan pilpres. Sehingga jangan heran Prabowo tetap menggandeng Sandiaga meskipun wagub Jakarta ini tidak memiliki elektabilitas maupun rekam jejak prestasi yang cukup.
Dipilihnya Sandiaga ini sekaligus menjawab curhatan seorang penulis buku best seller yang tempo hari termehek-mehek di acara ILC meminta Ustadz Abdul Somad untuk menjadi cawapres Prabowo. Ternyata uang 100 ribu rupiah sumbangan dari mbok Cipluk yang diberikan kepada penulis buku best seller, Hanum Rais untuk biaya pilpres UAS tidaklah cukup. Cucuran air mata lebaynya tak sederas uang yang mengalir dari kantong Sandiaga…
Bukan rahasia lagi biaya kampanye bagi seorang calon presiden sangatlah besar. Seorang yang iseng saja ingin menjadi presiden, setidaknya 1 triliun harus dia sediakan, apalagi kalau ingin memenangkan pertarungan, pastilah butuh lebih banyak lagi. Untuk itulah Sandiaga dihadirkan Prabowo…
Sekarang publik sudah mendapatkan pilihan calon presiden. Suka tidak suka salah satu dari 2 pasang calon inilah yang akan memimpin Indonesia 5 tahun kedepan. Apakah kekuatan uang pasangan BOSAN alias Prabowo-Sandiaga yang akan memenangkan pilpres, ataukah masyarakat akan lebih memilih umara-ulama yang berarti mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin?
Masih 8 bulan lagi, jangan golput dan selamat memilah-milah!
(Indo-Voices/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar