Ilustrasi – Tempe goreng
Sebelumnya, Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menyebut harga sejumlah bahan pokok, salah satunya tempe, terus meningkat. Menurut Sandiaga, karena harganya meningkat, ukuran tempe saat ini setipis kartu ATM.
“Kita sangat khawatir, prihatin dengan keadaan ekonomi dan kita ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM,” kata Sandiaga di kediaman di Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan detikFinance di salah warung Tegal (warteg) di kawasan Percetakan Negara, Salemba, Jakarta, tempe goreng yang dijual tak setipis kartu ATM. Tempe yang dijual untuk konsumen masih cukup tebal sekitar 1,5 cm dengan pajang sekitar 10 cm dan lebar 5 cm.
Lantas, apakah tebalnya berkurang dari sebelumnya? Pemilik warteg menerangkan, tempe yang dijual tak mengalami perubahan ukuran.
“Kalau tebalnya tetap,” kata dia di sela-sela kesibukannya, Jakarta, Minggu (9/9/2018).
Meski begitu, dia mengaku, tempe yang dibelinya di pasar kini berukuran lebih pendek. Jika biasanya membeli tempe dengan ukuran panjang sekitar 30 cm yang bisa dibagi 17 potong. Tanpa merincinya, kini potongannya berkurang menjadi 15 potong.
“Sekarang 17 jadi 15 biji tambah pendek,” ujarnya.
Dia mengatakan, tempe itu ia beli dipasar dengan harga Rp 10 ribu. Harga itu, kata dia, tidak mengalami perubahan.
Lalu, kepada konsumen, tempe yang sudah digoreng ia jual dengan harga Rp 1.000 tiap potongnya. Harga tempe yang dijual ke konsumen juga tak mengalami perubahan.
(Detik/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar