St. Grigor Lusavoritch Armenian Catholic Church in Tehran, Iran.
Pimpinan Keuskupan Armenia Uskup Sarkis Davidian mengatakan klaim yang dibuat oleh beberapa pejabat AS tentang hak-hak minoritas agama dan kurangnya kebebasan untuk melakukan ritual keagamaan mereka di Republik Islam adalah "bias dan tidak berdasar."
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (3/9), Davidian menambahkan bahwa Katolik Armenia adalah pengikut salah satu agama suci di Iran yang dapat melakukan ritual keagamaan dan melakukan kegiatan sosial dan budaya di negara Islam itu dengan kebebasan penuh.
Dia menambahkan bahwa AS sedang mengejar pendekatan "oportunistik" bagi kaum minoritas untuk memenuhi kepentingannya sendiri.
Rupanya, Washington mendukung agama minoritas tetapi sebenarnya itu adalah korban mereka untuk kebijakan hegemoniknya, kata Davidian, menambahkan bahwa sikap AS terhadap orang kulit berwarna adalah contoh yang jelas dalam hal ini.
Bulan lalu, gereja-gereja Iran Assyro-Chaldean mengecam pernyataan "intervensionis" para pejabat AS tentang situasi minoritas agama di Republik Islam, menyerukan kepada Washington untuk khawatir tentang catatan hak asasi manusianya yang buruk di dalam dan di luar negeri bukannya menumpahkan "air mata buaya." " untuk yang lain.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar