Donald Trump (blog.politics.ox.ac.uk)
Donald Trump memperingatkan pemerintah Suriah, Rusia dan Iran, agar tidak melancarkan serangan terhadap kelompok Takfiri yang tersisa di negara itu.
Dalih Trump, serangan tersebut dapat memicu tragedi kemanusiaan yang lebih besar.
"Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak boleh sembarangan menyerang Provinsi Idlib," tulisnya di Twitter, Selasa (4/9/2018).
"President Bashar al-Assad of Syria must not recklessly attack Idlib Province. The Russians and Iranians would be making a grave humanitarian mistake to take part in this potential human tragedy. Hundreds of thousands of people could be killed. Don’t let that happen! — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 3 September 2018.
"Rusia dan Iran akan membuat kesalahan kemanusiaan yang genting untuk ambil bagian dalam potensi tragedi kemanusiaan. Ratusan ribu orang bisa terbunuh. Jangan biarkan itu terjadi," tulisnya.
Sebelumnya CNN melaporkan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada beberapa hari juga mengeluarkan peringatan yang sama kepada Menlu Rusia Sergey Lavrov. "Sergey Lavrov membela serangan Suriah dan Rusia di Idlib. Rusia dan Assad setuju untuk tidak mengizinkan ini," kicaunya.
Sergey Lavrov is defending Syrian and Russian assault on #Idlib. The Russians and Assad agreed not to permit this. The U.S sees this as an escalation of an already dangerous conflict. — Secretary Pompeo (@SecPompeo) 31 Agustus 2018
"AS memandang ini sebagai sebuah eskalasi konflik yang sudah berbahaya," imbuhnya.
Trump dan Pompeo juga menuduh tentara Suriah akan menggunakan senjata kimia dalam serangan itu.
Pemerintahan Assad pekan-pekan ini telah menggerakkan militer mendekati Idlib untuk sebuah operasi besaar pembebasan kelompok Takfiri dukungan AS.
Sementara itu Lavrov meminta agar negara Barat, trutama AS tidak bermain api terhadap masalah di Idlib. Pemerintah Rusia mengatakan senjata kimia telah dikirimkan kepada kelompok pemberontak di Idlib, dengan bantuan organisasi penyelamat White Helmets.
(Kompas/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar