Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Dukungan Rusia dan Cina Terhadap JCPOA

Dukungan Rusia dan Cina Terhadap JCPOA

Written By Unknown on Sabtu, 29 September 2018 | September 29, 2018

Bendera pihak penandatangan JCPOA

Presiden AS, Donald Trump sejak awal menjabat senantiasa memandang nuklir JCPOA dengan sinis, bahkan menyebut perjanjian tersebut sebagai yang terburuk dalam sejarah AS.

Akhirnya, Trump memutuskan menarik keluar negaranya dari perjanjian nuklir internasional ini pada 8 Mei 2018. Ia juga menegaskan akan menjalankan seluruh sanksi nuklir terhadap Iran pada November tahun ini. Keputusan Trump tersebut memicu reaksi negatif dan kecaman dari negara lain penandatangan JCPOA.

Selain Rusia dan Cina, yang menjadi negara penandatangan JCPOA, Uni Eropa, Jerman, Perancis dan Inggris juga menekankan urgensi menjaga dan melanjutkan JCPOA.

Rusia dan Cina sejak awal meyakini pentingnya JCPOA dan implementasi kesepakatan internasional itu. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam pidato yang disampaikan di sidang Majelis Umum PBB hari Jumat (29/9) menyatakan bahwa Moskow akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga JCPOA.

Lavrov menegaskan bahwa Rusia akan tetap menjaga kesepakatan yang didukung Dewan Keamanan PBB, karena Republik Islam Iran secara penuh menjalankan komitmennya terhadap JCPOA.

Pandangan senada juga disampaikan Menlu Cina, Wang Yi, yang mengatakan bahwa JCPOA tidak hanya menguntungkan kepentingan para penandatangan kesepakatan tersebut, tapi juga kepentingan seluruh dunia. Oleh karena itu, perjanjian tersebut harus tetap dipertahankan. Ditegaskannya, tidak diimplementasikannya JCPOA akan menyebabkan kredibilitas Dewan Keamanan PBB diragukan.

Dengan mempertimbangkan solusi Uni Eropa untuk mempertahankan JCPOA, sejak awal sudah disampaikan paket tawaran dari mereka kepada Iran, yang akan dijalankan sejak 4 November, yang bersamaan dengan babak kedua implementasi sanksi nuklir AS terhadap Tehran.

Rusia dan Cina juga memiliki kebijakan sendiri untuk meredam dampak negatif sanksi AS terhadap Iran dengan menjaga kelanjutan JCPOA.

Dengan demikian, mekanisme yang ditawarkan Uni Eropa berkaitan dengan paket tawaran mengenai JCPOA hanya menyangkut negara-negara Eropa saja. Sedangkan Rusia dan Cina memiliki kebijakan sendiri untuk melindungi perusahaan-perusahaan di negaranya dari pengaruh sanksi AS terhadap Iran.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan, kami bersama negara-negara Eropa, Cina dan Rusia serta negara lain di dunia meretas solusi demi melanjutkan hubungan perdagangan dengan Iran, sekaligus mengantisipasi kemungkinan datangnya sanksi baru terhadap Iran.

Rusia dan Cina berkeyakinan bahwa pembatalan JCPOA akan berdampak negatif terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena itu, Moskow dan Beijing tetap konsisten untuk menjaga dan melanjutkan kesepakatan internasional itu. Sikap kedua negara ini yang diiikuti oleh negara lain akan menjadi berita buruk bagi Trump, yang berambisi memaksakan keinginannya kepada dunia supaya mencabut JCPOA.

(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: