Oleh: Denny Siregar
“Its just business, nothing personal..”
Begitu kata Don Vito Corleone dalam film Godfather. Quote legendaris ini memberi pesan, bahwa terkadang kita harus memisahkan pertemanan dan pekerjaan. Karena tidak jarang kedua itu tidak bisa disatukan..
Begitu juga yang terjadi dalam kisah terpilihnya Erick Thohir sebagai ketua timses Jokowi.
Erick Thohir adalah teman dekat Sandiaga Uno. Dan ini diungkapkan Sandi pada media, bahwa ia dan Erick berteman bukan sekedar pribadi tetapi juga keluarga dan bisnis. Istri mereka belanja dan arisan bareng. Sandi khawatir bahwa masuknya Erick Thohir dalam jajaran Jokowi, akan merusak persahabatan mereka.
Sebenarnya kekhawatiran Sandiaga Uno bukan hanya disitu, bahkan lebih luas. Erick Thohir sangat mengenal Sandi luar dalam, dan ini membahayakan. File-file lama Sandi bisa keluar ke permukaan. Bisa hancur deh image sebagai Santri post Islamisme yang sudah dibangun pelan-pelan.
Tapi saya yakin, Erick Thohir juga tidak akan sejahat itu. Dia profesional murni. Dan ini juga tetap menakutkan Sandi.
Erick Thohir adalah “otak” dibalik kesuksesan Asian Games 2018. Even dunia yang sempat dicibiri banyak orang – termasuk bung Roy yang sekarang menghilang bersama panci kesayangannya – ternyata sukses besar ditangan boss Inter Milan ini.
Dan ketika ia diserahi Jokowi menjadi timses, ini berarti ia melangkah dalam dunia baru selain bisnis. Bagi pengusaha seperti Erick Thohir, ini tantangan..
Yang membuat Sandi gemetar adalah, Erick Thohir sangat mengerti bagaimana membangun energi emak-emak dan milenial untuk memilih Jokowi, segmen yang ingin direbut Sandi. Isu agama sudah sulit direbut karena mbahnya sudah ditangan lawan. Masak segmen yang ini juga tidak ada ditangan ?
Langkah Jokowi menyewa Erick Thohir sungguh merusak kubu oposisi. Erick diyakini mampu membangun citra Jokowi dengan elegan. Erick bisa membawa Jokowi dalam konsep maju, hebat, futuristik dan segala harapan. Sedangkan Prabowo tergambarkan gelap dan suram.
Terpilihnya Erick sama sekali tidak diduga Prabowo dan kawan-kawan. Ia adalah tokoh muda dan brilian.
Jokowi sekali lagi menaikkan standar dalam perpolitikan. Ia membangun konsep demokrasi dengan model entertainmen, bukan model politik hitam yang penuh dengan hoax dan sara yang dikedepankan.
Dan masyarakat Indonesia akan disuguhkan pertunjukan demokrasi yang menarik dan diluar ekspektasi. Sejarah Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017 yang kelam akan dikubur dalam-dalam. Politik harus menarik bagi generasi milenial yang independen dan fun..
Kringgg…
“Hei, San.. tumben telepon gua. Ada apa ?”
“Rick. Gua gak sangka lu jadi timses lawan politik gua..”
“Its just business, San.. Nothing personal..”
Di sebrang sana terdengar bunyi hape dibanting dan suara memaki, “Gua pengen menangggg. Menanggg. Tuhan, mbok ya beri kesempatan jadi sekaliii ajaa.. ”
Secangkir kopi pun dibagikan kembali..
(Denny-Siregar/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar