Gonen Segev, mantan menteri energi Israel
Pada tahun 2005, pengadilan Israel menghukum Segev tentang penyelundupan obat-obatan dari Belanda dan memalsukan paspor diplomatik.
Dia menjalani dua tahun penjara sebelum dibebaskan pada 2007.Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi dalam acara di TV Iran Chanel 6 menegaskan bahwa Iran berhasil merekrut mantan pejabat tinggi Israel dan bertindak sebagai agen Tehran.
Berbicara di Jaringan Berita Republik Islam Iran (IRINN) dan program malam dengan "Topik Malam Ini" pada 28 Agustus, Alavi mengatakan: "Terima kasih Allah, kami memiliki jaringan kontra intelijen yang paling efektif di dunia. Seperti yang Anda dengar beberapa bulan yang lalu, kami dapat merekrutseorang pejabat senior di pemerintahan yang tidak bersahabat."
Meskipun Alavi tidak menyebutkan nama individu atau negara, jelas bahwa pernyataananya itu mengacu pada Gonen Segev, mantan menteri energi Israel, yang ditangkap pada bulan Mei oleh agen keamanan negara itu Shin Bet (umumnya dikenal sebagai Shabak) dan dituduh sebagai agen mata-mata Tehran.
Pada tahun 2005, pengadilan Israel menghukum Segev tentang penyelundupan obat-obatan dari Belanda dan memalsukan paspor diplomatik. Dia menjalani dua tahun penjara sebelum dibebaskan pada 2007.
Segev, yang berusia 62 tahun dan dokter spesialis anak, adalah menteri energi dalam pemerintahan Perdana Menteri Yitzhak Rabin dan Shimon Peres pada pertengahan 1990-an.
Menurut Shin Bet, ia bertemu dengan orang-orang Iran yang menanganinya di sebuah hotel dan lokasi lain berkali-kali dan bahkan mengunjungi Iran dalam dua kesempatan.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar