Oleg Syromolotov, Russian Deputy Foreign Minister.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Oleg Syromolotov mengatakan sekelompok teroris telah mengambil keuntungan dari pembentukan zona de-eskalasi di provinsi Idlib Suriah dan memperkuat posisi mereka di wilayah tersebut, Rusia tidak bisa tidak menanggapi agresi mereka.
"Sekelompok teroris telah mengambil keuntungan dari fakta bahwa zona de-eskalasi telah didirikan di Idlib dan memperkuat posisi mereka di sana, mereka telah meningkatkan barisan mereka dan memulai serangan terhadap penduduk sipil Suriah, serangan terhadap pangkalan Rusia ... Kami tidak bisa tidak bereaksi terhadap agresi seperti itu," kata Syromolotov kepada dalam sebuah wawancara dengan Sputnik.
Diplomat itu mencatat bahwa "itu harus diperhitungkan bahwa ada juga warga sipil dan kelompok oposisi bersenjata, yang tidak terlibat dalam kegiatan teroris dan berpotensi bergabung dengan proses permukiman di zona de-eskalasi Idlib Suriah."
Wakil menteri luar negeri juga menjelaskan rincian di balik persiapan untuk melakukan operasi di zona de-eskalasi Idlib Suriah.
"Mengenai parameter operasi kontra-teroris di Idlib, operasi seperti itu umumnya direncanakan dengan hati-hati dan diam-diam dengan partisipasi semua pihak, baik militer maupun diplomat berbicara tentang hal-hal seperti itu secara terbuka," katanya.
Syromolotov mencatat bahwa pada saat yang sama, semua aspek kemanusiaan sedang dipertimbangkan, termasuk upaya untuk "mengurangi korban pada warga sipil dan infrastruktur."
Provinsi Idlib tetap menjadi benteng teroris terakhir di negara ini dan juga merupakan salah satu zona de-eskalasi Suriah. Presiden Suriah Bashar Assad sebelumnya menekankan bahwa pembebasan provinsi itu terutama di antara prioritas militer Suriah.
(Sputnik/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar